Mungkin dengan memaafkan diri, pelan-pelan kepala tidak lagi seberat kemarin. Rasanya penuh entah apa saja yang dipikirkan. Overthinking berlebihan katanya, padahal sama sekali tak merasa memikirkan hal berat.Â
Beribadah Lebih Banyak LagiÂ
Jika selama ini asalkan semuanya dilakukan sesuai syariat, kali ini durasinya lebih ditambah. Jika kemarin shalat Dhuha cuma 2 rakaat setiap pagi, mungkin bertambah menjadi 4 atau angka lainnya. Selama bisa dilakukan istiqomah, itu lebih baik.Â
Jika selama ini rebahan cuma untuk scrolling ponsel, kali ini lebih memegang tasbih dan scrolling terus biji tasbihnya sampai lelah atau mungkin ketiduran ketika mulai berdzikir.Â
Jika selama ini sedekah menanti hari Jumat, kali ini coba setiap hari dan nominalnya pun sesuai kemampuan. Tidak perlu jauh-jauh, cukup cari yang dekat rumah atau cari sedekah online tepercaya.Â
Berani Melupakan Kesalahan Orang Lain dan IngatSaja KebaikannyaÂ
Kalau dipikir-pikir memang selama ini ada orang-orang terdekat yang selalu menyulut kemarahan. Namun, tak bisa disalurkan karena menghormati mereka masih keluarga. Sayangnya, hal tersebut sudah berlanjut bertahun-tahun hingga sekarang rasanya amarah itu makin tidak bisa terbendung dan jatuh sakit. Mungkin!Â
Ramadan kali ini ingin berusaha melupakan mereka saja. Kalau perlu tak dihadirkan lagi dalam ingatan karena sejujurnya setiap membayangkannya saja dada sudah bergemuruh dengan kencangnya. Sesak dan akhirnya cuma bisa menangis tetapi tak melegakan. Ingin sesekali mereka tahu luapan emosi saya sesekali supaya tak lagi berani bersikap demikian dengan saya, keluarga saya. Namun, kembali lagi, didikan saya tidak pernah melabrak orang seperti itu.Â
Itulah mengapa aku salut sekali dengan bapak karena sabarnya yang luas justru semua dipendam tapi berujung penyakit tumor yang dibawanya pergi meninggalkan dunia, hiks...Â
Dear Ramadan...Â
Aku akan berusaha semampuku menjadi lebih baik dari versiku sebelumnya.
Tak ingin banyak angan sejatinya.
Aku berharap Allah juga paham akan hambaNya.