Bakso Favorit Sepanjang Masa

Bakso. Jika berada di Surabaya, kampung halaman, maka akan terlihat semangkuk mie yang lengkap dengan kerupuk dan bulatan daging. Namun, jika berada di Maros, maka yang dimaksud hanya bulatan daging saja. Soal rasa tergantung dari yang membuat akan menonjolkan apa dalam jualannya.

Pastinya jika menikmati bakso, jangan lupa untuk menggunakan sambal berwarna kuning. Biasanya memang disebut dengan sambal kuning. Pedasnya pas bahkan sering dijadikan oleh-oleh khas Bugis/Makassar selain pentolnya. Ada yang menggunakan kemasan botol plastik tahan lama hingga botol kaca.

Jangan lupa kalau bakso bisa terbuat dari berbagai bahan makanan. Utamanya sih daging sapi. Namun, sedikit pelajaran dan bahan kenangan setelah mencicipi berbagai bakso berikut:

1. Bakso Ati Raja

Sebagai orang Sulawesi Selatan, Maros yang bertetangga dengan Makassar, Bakso Ati Raja memiliki nilai tersendiri. "Ati Raja" yang artinya "Hati Raja" memang rasanya tidak kaleng-kaleng. Bahkan seporsi rasanya tidak cukup padahal isinya terbilang banyak dengan setiap bulatan dagingnya tidak pelit alias full daging. 

Senangnya karena di resto bakso Ati Raja ini kita bisa pesan setengah porsi. Bagi yang merasa kebanyakan atau masih butuh coba-coba dulu, bisa memesan setengah porsi dulu. 

2. Bakso Presiden

Kali pertama ke Malang langsung diajak makan ke Bakso Presiden. Senang karena sebagai pencinta bakso jadi bisa merasakan jenis bakso yang lain. Di warung ini juga saya menyaksikan bagaimana bakso dibakar oleh bagian yang mengurusi dapur di resto tersebut. Bahkan suasana tempatnya lumayan ramai di jam-jam tertentu. Jadi sebelum ke sana lebih baik ditelpon saja terlebih dahulu. 

3. Bakso Rangu

Bakso ini sebenarnya dikenalkan teman lewat jualannya, akhirnya saya coba dan rasakan sendiri di rumah. Wow enak! Kata saya seperti itu karena berhasil membuat saya terngiang-ngiang rasanya ketika selesai salat Subuh untuk memulai puasa pada hari tersebut, haha. 

Harganya pun terjangkau dengan isi lima yang bulatannya tidak kecil alias besar sehingga bisa dinikmati dengan sepiring nasi hangat atau dicampurkan dengan mie instan. Benar-benar perpaduan yang amat sangat menyenangkan pastinya. 

4. Bakso Trunojoyo

Dengan sistem yang bisa ambil sendiri (prasmanan) rasanya tertantang untuk meracik sendiri rasa bakso yang akan dinikmati. Harganya pun masih sangat terjangkau bahkan dilengkapi dengan dua jenis gorengan, bakso goreng mekar dan bakso goreng bulat. Keduanya enak tapi lidah saya masih sangat enak yang bakso goreng bulat. 

Kalau menikmati di lokasi maka akan terlihat penjual yang masih baru karena selama ini aman-aman saja. Bahkan semua yang ikut menjaga bakso ini di lokasi tetap menjual sebagaimana harusnya. Bahkan sering diberi bonus karena anak-anak saya selalu menempatkan diri ketika berada di posisi banyak orang.

5. Bakso Pratama