Mohon tunggu...
Mega Lazifa
Mega Lazifa Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Receh.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Kisah Haru Gadis Pengidap Bipolar: Saya Tidak Gila! Saya Sadar Diri, Maka dari Itu Saya Datangi yang Ahli

11 Agustus 2022   23:21 Diperbarui: 11 Agustus 2022   23:24 621
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebait Kata Untukmu yang Terkasih

Di sebuah tempat, di perbatasan masa. Waktu itu, kembali kutemui dirimu dengan senyum manis ciri khasmu ... masih sama seperti terakhir kali kita bertemu. Namun, kali ini berbeda. Kau datang dengan mata sembab, bicaramu parau, kantung mata berbicara bahwa kau sedang kacau. Tubuh disandarkan di dinding sambil dihisapnya dalam-dalam asap rokok itu. Seperti orang sekarat, matamu memandangi dengan redup langit-langit kamarku ... tak berkedip. Kau seakan bingung, di dunia mana sekarang kau singgah, kakimu terkangkang dengan satu tangan disandarkan di atas lutut.

Kupeluk dirimu dengan erat tanpa ingin melepaskannya, kurasakan perih yang begitu hebat di dalam sana. 

"Ada apa?" tanyaku, setelah dilihat wajahmu sedikit tenang.

"Apa Tuhan benar adanya? Mengapa Dia tidak menolongku, aku ini bukan pendosa, aku tidak jahat. Mengapa setan-setan itu yang diberi kebahagiaan melimpah ruah?" 

Sarkas sekali jawabanmu yang tentu saja tak mudah diterima oleh pikiranku dan kearifan yang pas-pasan ini. Tetapi, aku sadar kau bicara dengan ketidaksadaranmu sebab tingginya nikotin dari batang rokok yang kau hisap.

Sesaat kau berceloteh, aku mendengarkannya. Kau merengek, sakit sekali katamu. 

Duhai yang terkasih, terima kasih telah mengizinkanku untuk masuk dan mendengarkan alur dari jalan hidupmu. Lalu membiarkanku secara bebas mentranskipkan untuk lalu kuterbitkan di laman ini.  Aku hanya perantara, aku hanya mereka ulang dengan kata semampuku. Sepenuhnya dasar cerita ini berdasarkan liku perih hidupmu, aku hanya pemoles.

Terima kasih untuk yang terkasih.

Dariku; sahabatmu.

Mari kita mulai ...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun