Mohon tunggu...
M GilangRamadhan
M GilangRamadhan Mohon Tunggu... Novelis - penulis Novel, Pecandu Sastra, seorang Santri

Sebuah Platform bagi kaum Millenial dalam meraup gagasan dan bertukar informasi terkini terkait Pemuda, Ekonomi dan Politik. #PemudaagenperubahanBangsa Email:mgilangramadan20@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memaknai Kemerdekaan Ibu Pertiwi

17 Agustus 2020   20:37 Diperbarui: 17 Agustus 2020   20:48 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam episode panjang perjuangan yang telah di lalui oleh Negara ini, tak sedikit nafas yang harus di korbankan untuk membawa bangsa ini menuju tahta martabat nya. dengan segenap raga dan jiwa yang berpadu dalam api pengorbanan, mampu menciptakan aliran harapan yang menyatu dengan persendian bangsa ini.

Sebuah lentera cita dan harapan yang di nyalakan dalam  setiap hentakan langkah kaki, di temani dengan gelora semangat yang membara.  Kita mengetahui betul bahwa segala perjuangan dan pengorbanan kala itu tak mungkin kita bayarkan pada saat ini. Segenap upaya dalam menahkodai bangsa ini, selaras dengan hasil yang mampu di petik pada saat itu.

Kita tentu memperhatikan dengan seksama tentang jejak sejarah yang kian membekas, namun tak mengenal oleh waktu. Berabad-abad lama nya menelan pil pahit penderitaan yang tak mengenal batasan, membabi buta seluruh persendiaan ibu pertiwi.

Waktu berjalan begitu cepatnya, meyisahkan sebuah cerita dan berkamuflase menjadi rangkaian sejarah. Tepat pada hari ini, sudah 75 Tahun berlalu Negeri ini mampu mengukir sejarah, menyuarakan aspirasi kemerdekaan kepada sang ibu pertiwi dan membawa Negeri ini menuju samudera kedaulatan. Pada saat ini, kita kembali di ingatkan pada masa-masa perjuangan kala itu, tak terbayang bukan, bagaimana berat nya perjuangan para pahlawan bangsa terdahulu. Jika kita di posisi mereka, apakah mungkin kita mampu?.

Detik ini pula, para generasi bangsa begitu mudah dalam menikmati hasil yang telah di suguhkan oleh para pejuang bangsa terdahulu. Apakah mungkin, saat ini kita haruslah bersusah payah atau berperang terlebih dahulu, demi  merasakan sebuah kenikmatan?. Maka dari itu, kita perlu mensyukuri akan anugerah yang begitu besar ini.

Sepanjang perjalanan roda kehidupan ibu pertiwi ini, banyak sekali dinamika yang menjadi saksi dalam kemerdekaan Republik Indonesia. semua aspek yang tertanam pada Negeri ini, seolah-olah mampu menjawab berbagai tantangan yang di suguhkan dalam  mewarnai bangsa ini. aliran darah yang mampu menyambut tali perjuangan dan pancaran pengorbanan demi menyongsong kemerdekaan ibu pertiwi.

Dalam menyambut Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-75, sungguh tak sama seperti tahun-tahun yang lalu. Semua itu karena pandemi yang sedang bertamu pada Negeri ini. mampu menciptakan berbagai kado istimewa. Meskipun Negeri ini sedang tak baik-baik saja di tengah hari kebesaran nya, namun hal tersebut tak mengurangi esensi nilai pemaknaan yang terkandung pada pagelaran kemerdekaan bangsa ini.  semua pesan yang tersimpan rapih di dalam nya, tak membuat ibu pertiwi justru kehilangan martabat nya.

Saat ini tugas kita adalah  senantiasa terus menjaga tali kemerdekaan, bersyukur atas segala karunia yang tertanam pada Negeri ini, dan terus  mencintai bangsa, maupun Tanah Air. Perjuangan kali ini bukan persoalan tentang berperang melawan penjajahan Negara asing. melainkan, tentang bagaimana kita mampu menjaga kedaulatan Negeri ini, kemudian mampu memanfaatkan nya untuk kita kontribusikan kepada seluruh lapisan Rakyat Indonesia, sehingga kita semua mampu menjadi kaya, bukan malah ''mengkayakan''  Negeri lain.

Memaknai Indonesia bukan hanya sekedar sebuah entitas negara. Melainkan sebagai sebuah ''Value Of Life'' dimana kita lahir, tumbuh, dan kemudian berjuang. Kita selaku para pemuda-pemudi turut ambil peran dalam memberikan  sumbangsih nya kepada ibu pertiwi. Abraham Lincoln, mantan Presiden Amerika Serikat pernah berkata, "Jangan pernah kau tanyakan apa yang bisa Negeri mu berikan padamu. tapi tanyakanlah, apa yang bisa kau berikan untuk Negerimu.''

Sumbangsih ataupun kontribusi bukanlah persoalan tentang seberapa besar yang kamu berikan, melainkan seberapa bermakna yang mampu kau berikan. Bukan pula tentang seberapa banyak kuantitas yang kau sumbangkan, melainkan seberapa kualitas yang mampu kau sumbangkan dan dari hal itulah mampu mengalirkan sebuah kebermanfaatan, kebaikan bagi umat dan juga bangsa.

Saat ini, tumpuan ibu pertiwi ada di pundak para pemuda-pemudi nya. bukanlah lagi ada di tangan generasi 90an, hari demi hari mengestafetkan tali perjuangan bangsa, menyambungkan tali kemerdekaan antar generasi, dan menyalakan obor kedaulatan untuk di taruh pada sepanjang jalan perjuangan. Maka dari itu, jangan sampai saat ini kita malah belum siap dalam menerima estafet perjuangan tersebut, yang kelak malah menjadikan kemerdekaan ini kian lama hancur dan terkikis dengan sendiri nya. yu, mari kita siapkan hal tersebut mulai detik ini, karena kita adalah adalah garga perubahan bagi bangsa ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun