Mohon tunggu...
Miftah Arif
Miftah Arif Mohon Tunggu... MAHASISWA

Saya adalah mahasiswa UNIVERSITAS PAMULANG dari fakultas Ilmu komputer prodi Sistem Informasi

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Saat Ragam Bahasa Sering DiSalahpahami

27 Juni 2025   15:01 Diperbarui: 27 Juni 2025   15:01 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 sumber Gambar (Sumber: search google))

Daripada terburu-buru mengoreksi gaya bahasa seseorang, alangkah baiknya jika kita berusaha memahami maksud dan konteks di baliknya. Pendidikan bahasa seharusnya tidak hanya fokus pada aturan, tetapi juga pada etika berbahasa dan kecerdasan dalam memilih ragam bahasa sesuai situasi.

Bahasa yang inklusif adalah bahasa yang mampu merangkul perbedaan, bukan membatasi ekspresi. Kita bisa tetap menjaga tata bahasa tanpa menghakimi mereka yang menggunakan ragam berbeda.

Penutup: Merawat Keberagaman Lewat Bahasa

Bahasa Indonesia tidak hanya milik akademisi, penyair, atau jurnalis. Bahasa adalah milik semua orang. Dan karena itu, ia tumbuh, berubah, dan beragam. Memahami ragam bahasa bukan hanya tentang linguistik, tetapi juga tentang empati sosial.

Mari kita rayakan keberagaman ini, bukan dengan meny uniform-kan cara bicara semua orang, tapi dengan membuka ruang bagi tiap gaya bahasa untuk tumbuh dan hidup---dengan konteks yang sesuai, tentunya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun