KKN UNNES GIAT 12 Desa Nyamok Kenalkan Olahraga Tradisional untuk Tanamkan Nilai Karakter Sejak Dini

Mahasiswa KKN Universitas Negeri Semarang GIAT 12 melaksanakan program edukasi olahraga tradisional untuk kelas 3 di SDN 01 Nyamok yang dilaksanakan dalam kurun waktu dua hari, yaitu pada 5 dan 6 Agustus 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan kembali permainan tradisional kepada siswa-siswi, sekaligus menumbuhkan nilai-nilai karakter positif melalui aktivitas bermain, seperti kerjasama dan kepercayaan diri.

Hari pertama, siswa-siswi mendapatkan penjelasan mengenai cara bermain dan aturan dasar dari beberapa permainan tradisional, seperti gobak sodor, enggrang batok, dan engklek. Kemudian, bersama para mahasiswa KKN, mereka belajar membuat rangkain tali untuk digunakan sebagai permainan lompat tali.

Membuat lompat tali bersama di hari pertama (Sumber: Penulis)

Setelah memahami teori, siswa-siswi kelas 3 dibagi ke dalam kelompok dan mempraktikkan permainan secara langsung di halaman sekolah dengan bimbingan mahasiswa KKN di hari berikutnya, 6 Agustus 2025. Terdapat 6 pos permainan tradisional, dimulai dari congklak, bola bekel, lompat tali, enggrang batok, engklek, dan gobak sodor. Kegiatan mendapatkan antusias baik dari siswa-siswi SDN 01 Nyamok.

“Kami berharap kegiatan ini bisa menjadi sarana pembelajaran yang menyenangkan sekaligus melestarikan permainan tradisional. Siswa-siswi dapat bermain sambil belajar nilai-nilai positif yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Audea Sella Amelia Salim mahasiswi KKN UNNES GIAT 12.

Kegiatan praktik permainan tradisional (Sumber: Penulis)

Selain melatih keterampilan fisik dan kebugaran jasmani melalui aktivitas tubuh, diharapkan pula permainan olahraga tradisional yang diperkenalkan  dapat memberikan nilai-nilai penting seperti kejujuran, disiplin, gotong royong, dan tanggung jawab kepada siswa-siswi. Nilai-nilai tersebut diterapkan secara alami selama permainan berlangsung, misalnya melalui kerja sama tim, menaati peraturan, dan sportifitas. Dengan adanya permainan tradisional siswa-siswi tidak hanya bersenang-senang, namun juga melestarikan budaya tradisional bangsa Indonesia.