Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES) GIAT 12 melaksanakan program edukasi perawatan mesin konveksi di Desa Nyamok. Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman kepada peserta mengenai konsep dan praktik maintenance mesin konveksi, meliputi preventive maintenance, breakdowm maintenance, dan schedule maintenance.
Kegiatan maintenance mesin konveksi ini dilaksanakan dalam 2 pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 31 Juli 2025. Pertemuan pertama ini berfokus pada edukasi mengenai perawatan mesin yang benar. Kemudian, pertemuan kedua yang dilaksanakan pada tanggal 7 Agustus 2025 sebagai tindak lanjut dari pertemuan yang pertama adalah pelatihan secara langsung mengenai perawatan mesin konveksi. Kedua pertemuan tersebut dilaksanakan di konveksi jahit Singa3 di Dukuh Nambangan, Desa Nyamok.
Dalam pertemuan pertama yang berpusat pada teori, mahasiswa KKN menjelaskan pentingnya preventive maintenance sebagai langkah pencegahan kerusakan dengan melakukan pemeriksaan dan perawatan secara berkala. Selanjutnya dibahas breakdown maintenance, yaitu langkah penanganan mesin setelah terjadi kerusakan, serta schedule maintenance yang dilakukan sesuai jadwal untuk menjaga kinerja optimal mesin. Setelah pemaparan, mahasiswa KKN membuka sesi tanya-jawab kepada peserta untuk penjelasan lebih lanjut mengenai perawatan mesin.
Tidak hanya teori, selama berlangsungnya pertemuan kedua, peserta kegiatan juga mengikuti praktik langsung yang meliputi pemeriksaan kondisi mesin, pembersihan debu dan kotoran, serta pelumasan bagian-bagian yang bergerak. Metode ini diharapkan dapat memudahkan peserta memahami cara kerja dan langkah perawatan yang benar.
“Kami ingin memastikan masyarakat, khususnya pelaku usaha konveksi, memahami cara merawat mesin agar usia pakainya lebih panjang dan produktivitas tetap terjaga,” ujar Susilo Abdul Ghani, mahasiswa KKN UNNES GIAT 12. “Sama halnya dengan tubuh kita, mesin juga perlu dirawat dan isitirahat,” tambahnya.
Sebagai bentuk apresiasi kepada pihak konveksi, mahasiswa KKN menyerahkan sebuah poster yang berisikan materi mengenai perawatan mesin di akhir pertemuan kedua. Dengan adanya poster tersebut, diharapkan ilmu yang telah dipelajari bersama dapat berkelanjutan untuk diterapkan di kehidupan keseharian.
Program ini menjadi wujud nyata kontribusi mahasiswa dalam mengedukasi masyarakat melalui keterampilan praktis yang dapat diterapkan langsung di lapangan, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi lokal secara berkelanjutan.