Mayong Kidul -- Posko KKN UNISNU Jepara sore itu dipenuhi keceriaan. Suara tawa, tepuk tangan, dan celoteh anak-anak terdengar riuh ketika mahasiswa KKN menggelar kegiatan Dokar Boria, singkatan dari Dolanan Membaca. Program ini dirancang untuk menanamkan kecintaan membaca sejak dini melalui metode yang kreatif dan menyenangkan.
Kegiatan ini dimulai sejak pukul 15.30 WIB, di halaman Posko KKN yang sudah ditata rapi dengan tikar, tumpukan buku cerita bergambar, dan perlengkapan permainan edukatif. Anak-anak berdatangan sambil membawa rasa penasaran, apalagi banyak dari mereka yang baru pertama kali mendengar istilah Dokar Boria.
"Dokar Boria ini konsepnya menggabungkan membaca dan bermain. Jadi anak-anak tidak hanya duduk diam membaca, tetapi juga berinteraksi, mendengar cerita, dan terlibat dalam permainan yang berkaitan dengan bacaan," jelas Muhammad Dwi Revaldo, salah satu anggota KKN yang menjadi penggagas kegiatan.
Tidak hanya sekali, kegiatan ini rutin dilaksanakan dua kali dalam seminggu agar anak-anak bisa konsisten berinteraksi dengan buku dan menjaga semangat membaca mereka. Jadwal yang teratur ini membuat anak-anak selalu menanti sore-sore penuh cerita di Posko KKN.
Kegiatan diawali dengan pembacaan cerita bergambar oleh mahasiswa KKN secara bergantian. Cerita yang dipilih beragam, mulai dari kisah fabel, cerita rakyat, hingga kisah inspiratif anak-anak. Saat cerita dibacakan, anak-anak diajak untuk menebak tokoh, mengulang kalimat penting, dan menyebutkan pesan moralnya.
Setelah sesi membaca, dilanjutkan dengan permainan tebak kata dan siapa cepat dia dapat yang berisi pertanyaan dari cerita yang baru saja didengar. Anak-anak yang berhasil menjawab mendapatkan hadiah kecil seperti stiker, pensil lucu, atau permen. Hadiah ini bukan sekadar pemanis, tetapi sebagai bentuk apresiasi atas keberanian dan perhatian mereka selama kegiatan berlangsung.
Seorang wali murid yang turut mendampingi, Ibu Siti Aminah, mengaku senang dengan adanya kegiatan ini. "Anak-anak jadi semangat baca. Biasanya mereka kalau sore main HP, tapi ini malah rebutan buku. Saya harap kegiatan seperti ini sering dilakukan," ujarnya sambil tersenyum.
Antusiasme anak-anak begitu terasa. Banyak dari mereka yang setelah acara usai, masih bertahan di posko untuk membaca buku lain atau meminta mahasiswa KKN membacakan cerita tambahan. Beberapa anak bahkan mengungkapkan keinginan agar Dokar Boria diadakan lebih sering.
"Kami ingin meninggalkan jejak yang bermanfaat. Kalau anak-anak bisa membawa pulang semangat membaca ini, kami merasa tujuan KKN sudah tercapai," ujar Meylisa Anggraini.
Kegiatan Dokar Boria menjadi bukti bahwa dengansedikit kreativitas, semangat literasi dapat tumbuh subur di tengah masyarakat, bahkan di era digital yang serba cepat seperti sekarang.
Artikel ini di susun olehMeylisa Anggraini mahasiswa KKN UNISNU Jepara
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI