Perlu Banyak Penyuluh Pembangunan untuk Capai Indonesia Emas
BALI, KOMPASIANA -- Indonesia masih kekurangan penyuluh pertanian, dibutuhkan lebih dari 34 ribu penyuluh lagi untuk mencapai target ideal satu desa satu penyuluh. Begitu juga, penyuluh dari berbagai bidang lain baru berjumlah sekitar 246 ribu hingga 300 ribu orang, sementara kebutuhan di lapangan jauh lebih besar untuk memberikan literasi dan edukasi kepada masyarakat untuk berpartisipasi membangun bangsa.
"Kita semua menyadari bahwa pembangunan nasional menghadapi tantangan yang semakin kompleks seperti terjadinya perubahan iklim, transformasi digital, ketimpangan sosial-ekonomi, serta kebutuhan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Dalam situasi ini, peran penyuluhan dan juga komunikasi pembangunan menjadi semakin strategis, bukan hanya transfer dan bertukar pengetahuan, tetapi juga membangun jaringan, daya lenting, kemandirian, dan keberdayaan," jelas Ketua Umum Perhimpunan ahli Penyuluhan Pembangunan dan Indonesia (PAPPI) Dr. Ir. Siti Amanah M.Sc dalam sambutannya pada acara Seminar Nasional dan Kongres IV PAPPI di Kuta, Bali.
Layanan penyuluhan dan pemberdayaan di Indonesia dan berbagai negara sedang bertransisi menuju pendekatan yang lebih berbasis permintaan (demand driven). Penyelenggaraan penyuluhan, pemberdayaan atau komunikasi inovasi memerlukan sinergi dan kerjasama antara sektor publik, dunia usaha, masyarakat, dan perguruan tinggi.
Menurut Dr Siti Amanah layanan tersebut sangat penting, tidak hanya dalam menyediakan teknologi inovatif, tetapi juga dalam mendukung inisiatif penyelesaian masalah dan meningkatkan produktivitas serta kesejahteraan. Perkembangan penyuluhan terkini memperlihatkan adanya pergeseran menuju sistem yang lebih pluralistik, kontekstual, inklusif, berorientasi masa depan, dan mempertimbangkan aspek transformasi digital, yang dapat lebih efisien karena anggaran dan sumber daya manusia yang terbatas baik dari segi jumlah, distribusi, mau pun kompetensi yang sesuai kebutuhan masyarakat.
Seminar nasional yang mengambil topik Quo Vadis Penyuluhan dan Pemberdayaan dalam Perspektif Sistemik menjadi penting bukan hanya karena mempertemukan para ahli dan praktisi, tetapi juga karena makalah narasumber dan para pemakalah bukan sekadar karya akademis, melainkan sumber inspirasi untuk praktik penyuluhan di masa depan.
"Seminar nasional ini berpotensi besar menghasilkan gagasan pemikiran baru dan rekomendasi kebijakan yang relevan dengan kebutuhan masa kini dan masa depan bangsa," ujar dosen Departemen Sains Komunikasi Pengembangan Masyarakat (SKPM) IPB University.
Dr. Siti Amanah berharap melalui forum ini segenap pihak yang terlibat dapat menyerap pengetahuan, bertukar pengalaman, membangun jejaring, dan meneguhkan komitmen bahwa penyuluhan pembangunan adalah panggilan pengabdian sekaligus penggerak kemajuan bangsa.
Pada kesempatan tersebut PAPPI menyampaikan terima kasih atas kehadiran Rektor IPB University dan Jajaran Pimpinan Fakultas Ekologi Manusia IPB/Ketua Dept SKPM FEMA Prof Dr Ir Anna Fatchiya, Msi, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Prof Dr Ir Rachmat Pambudy, MS yang diwakili oleh Ibu Riya Farwati, SE, MSc, Kepala Pusat Penyuluhan, Kementerian Pertanian RI, drh I Gusti Made Ngurah Kuswandana, Vice President CSR PT Petrokimia Gresik, Bp Kadek Ardhika Widya Kresna, Sekjen PAPPI ( Dr Dwi Sadono), Ketua Umum FORKAPPI ( Dr David Rizar Nugroho), Ketua APP-KPPMI (Dr Sapja Anantanyu), Ketua IFRAS (Dr Johan David Wetik)
Ucapan terima kasih juga ditujukan kepada para Guru Besar dari berbagai Perguruan Tinggi di Indonesia (Prof. Dr Jabbal Tarik Ibrahim, Prof Dr Hatta Jamil, Prof I Dewa Putu Oka Suardi, Prof Muktasam dan kolega sivitas akademika dari Unsyiah, Unhas, Unmuh Malang, UNS, Unand, Unram, Polbangtan Malang, Polbangtan Bogor, Polbangtan YoMa, SV IPB, Univ Pakuan, Univ Karawang, Univ Terbuka, FEMA IPB, dll).
Pemakalah Seminar Nasional dan Peserta Kongres ke-4 PAPPI, seluruh Panitia yang telah bekerja secara bersungguh-sungguh mempersiapkan dan mengorganisaikan Seminar Nasional dan Kongres ini secara baik, Pengurus PAPPI baik di pusat mau pun wilayah atas dukungan dan kerjasama yang digalang, seluruh Voluntir dan Undangan yang telah berkenan hadir dengan semangat positif menyukseskan kegiatan ini.