Kehilangan orangtua adalah salah satu duka yang paling dalam dan sulit diterima. Saat mereka pergi, rasanya seperti ada yang hilang bagian terpenting dalam hidup kita. Tapi di masa-masa berat itu, saya menemukan penghiburan besar dalam Firman Tuhan.
Mazmur 34:19 " TUHAN itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya"
Ayat diatas menyadarkan saya bahwa disaat hati ini hancur, Tuhan tidak pernah meninggalkanku. Ia justru semakin dekat dan menguatkan.
Dalam 1 minggu ini, ada 2 anak sekolah minggu kehilangan sosok ayah, jujur kami sebagai kakak sekolah minggu sangatlah sedih karena mereka masih terlalu kecil sudah ditinggalkan oleh ayah mereka. Tapi mau tidak mau kita harus terima dan ikhlas, bisa menghadapi dengan lapang dada.
Kehilangan sosok ayah bisa membawa dampak yang sangat besar bagi anak-anak, baik secara emosional, sosial, maupun spiritual. Ayah sering jadi sosok pelindung, pemberi rasa aman, dan panutan dalam kehidupan keluarga. Disaat ayah tiada, seorang anak bisa merasakan kehilangan arah, kesepian bahkan merasa rendah diri, hadirnya sosok ayah sangatlah menentukan pembentukan karakter dan rasa percaya diri.
Disaat kami datang melayat rasa sedih yang sangat mendalam karena melihat mereka yang masih berusia 10 tahun dan 7 tahun. Mereka masih terlalu kecil sudah ditinggalkan oleh ayah mereka, tapi semua kehidupan sudah diatur oleh Tuhan. Mereka hanya bisa menangis terus dan berdiam diri sepertinya tidak mau menerima kenyataan kalau ayah mereka sudah tidak ada. Itu hal yang wajar pasti setiap anak berlaku seperti itu.
Saya juga pernah mengalami kesedihan yang sangat mendalam saat saya harus kehilangan sosok ayah walaupun usia saya sudah dewasa tapi seperti ada bagian yang hilang dari hidup saya, perlu waktu lama untuk bisa sembuh dan berdamai dengan situasi tersebut dan bisa menerima keadaan itu. Dengan berjalannya waktu, kesedihan dan luka hati perlahan sembuh dan iman makin tumbuh. Saya percaya ada Tuhan yang menyembuhkan dan tidak pernah meninggalkanku.
Kami sebagai kakak sekolah minggu mendampingi mereka dan memberikan support agar mereka kuat, tegar, dan tetap rajin sekolah dan gereja. Kami mengajak mereka berdoa dan baca firman bersama, memberi ruang untuk mereka bercerita agar mereka bisa meluapkan kesedihan yang sangat mendalam. Kami hanya mendengarkan cerita dari anak-anak ini, setelah itu memberikan dorongan untuk tetap menjalani kegiatan seperti biasa, walaupun hal ini sulit tetapi kita terus mensupport mereka agar mereka tetap merasa aman dan dicintai.
Secara emosional, anak yang kehilangan ayah cenderung mengalami kesedihan yang mendalam, rasa takut dan kadang kebingungan tentang masa depan. Rasa aman yang selama ini diberikan oleh ayah bisa hilang, sehingga mereka butuh waktu dan dukungan ekstra untuk pulih seperti semula.
Mazmur 68:6 "Bapa bagi anak yatim dan Pelindung bagi para janda, itulah Allah di kediaman-Nya yang kudus"