Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Teguran Menkeu yang Mengguncang Tata Kelola Energi, 'Pertamina Memang Malas-malasan Saja'

2 Oktober 2025   11:13 Diperbarui: 2 Oktober 2025   11:13 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertamina menyebut proyek ini sebagai bukti keseriusan mereka dalam memperkuat ketahanan energi nasional. Lebih dari 17 ribu tenaga kerja telah terserap, dan 1.200 vendor nasional terlibat.

Namun, publik bertanya: mengapa butuh hampir satu dekade untuk satu kilang? Proyek RDMP Balikpapan dimulai sejak 2016. Dalam konteks fiskal dan ketahanan energi, ini bukan sekadar lambat, ini stagnan. 

Purbaya tidak sedang menyoal satu proyek. Ia sedang menggugat pola. Bahwa janji pembangunan kilang tak kunjung menjadi kenyataan, sementara subsidi terus membengkak.

APBN: Dari Mesin Rutin ke Mesin Transformasi

Di tengah lonjakan konsumsi BBM, LPG, listrik, dan pupuk bersubsidi, ruang fiskal untuk pembangunan produktif semakin sempit. 

Padahal sektor seperti riset, transisi energi, dan industrialisasi adalah kunci untuk membuka penerimaan negara di masa depan.

Purbaya menyerukan reformasi menyeluruh: audit total terhadap Pertamina, modernisasi distribusi energi, pemisahan fungsi sosial dan komersial BUMN, serta peralihan subsidi ke bantuan langsung berbasis data kependudukan. Ia ingin APBN menjadi alat perubahan, bukan sekadar pengulangan.

Refleksi Publik: Momentum atau Polemik?

Sorotan Menkeu terhadap Pertamina adalah peringatan keras bahwa kita tidak bisa lagi menoleransi inefisiensi. 

Kritik ini membuka ruang untuk membongkar zona nyaman birokrasi dan BUMN energi. Jika dibiarkan, subsidi akan terus menjadi "penyedot anggaran" tanpa efek proteksi yang nyata.

Indonesia tidak kekurangan dana. Yang kita butuhkan adalah keberanian untuk menata ulang. Untuk membongkar zona nyaman. Untuk menjadikan APBN bukan mesin rutin, tapi mesin transformasi.

Dan mungkin, sejarah akan mencatat: bahwa di satu siang di Senayan, seorang Menkeu menyebut Pertamina malas, dan bangsa ini mulai bangun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun