Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Starbucks, Luckin Coffee, Kopi Kenangan, Mencari Jiwa Kedai Kopi yang Hilang

28 September 2025   11:59 Diperbarui: 28 September 2025   11:59 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mencari jiwa di secangkir kopi, Sumber: Dokumentasi pribadi Merza Gamal diolah dengan Copilot.Microsoft.AI 

Tiga Nama, Tiga Dunia, Satu Pertanyaan

Di tengah hiruk-pikuk urban, tiga merek kopi berdiri di panggung yang berbeda.

Starbucks yang dulu menjadi simbol kehangatan, kini bergulat dengan krisis identitas.  

Luckin Coffee yang lahir dari algoritma dan diskon, menaklukkan Tiongkok dengan efisiensi.  

Kopi Kenangan yang tumbuh dari rasa lokal, mencoba menyeimbangkan antara skala dan jiwa.

Ketiganya menjual kopi. Tapi apakah mereka masih menjual kedai?

Starbucks: Jiwa yang Terkikis oleh Teknologi

Brian Niccol, CEO Starbucks, mengakui bahwa fokus berlebihan pada pemesanan online telah "menghilangkan banyak jiwa" dari merek Starbucks. Gerai berubah menjadi titik ambil pesanan, bukan ruang tinggal rasa. Kursi diganti rak, barista sibuk dengan layar, dan pelanggan hanya lewat.

Sebagai respons, Starbucks menutup 400 gerai di Amerika Utara dan melakukan PHK terhadap 900 karyawan kantor pusat. Penjualan turun enam kuartal berturut-turut, saham merosot 9%, dan merek ini kini berusaha kembali menjadi third place, ruang ketiga antara rumah dan kantor.

"Kami kehilangan ruh kedai kopi. Sekarang kami berusaha mengembalikannya."  

>Brian Niccol, CNN Business, 27 September 2025

Luckin Coffee: Efisiensi Tanpa Interaksi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun