Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Siskamling Diaktifkan Kembali: Siapa yang Menjaga Keamanan dan Rasa Aman Rakyat?

12 September 2025   14:24 Diperbarui: 12 September 2025   14:24 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siskamling, Sumber: Dokumentasi pribadi Merza Gamal diolah dengan Copilot.Microsoft.AI 

Ketika Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menerbitkan Surat Edaran Nomor 300.1.4/e.1/BAK pada awal September 2025, instruksi itu terdengar tegas: seluruh kepala daerah diminta mengaktifkan kembali Sistem Keamanan Lingkungan (Siskamling). Pos ronda harus hidup lagi. Satlinmas harus bergerak. Warga diminta kembali berjaga.

Namun di balik instruksi itu, ada pertanyaan yang lebih dalam dan lebih manusiawi:  

Siapa yang sebenarnya menjaga keamanan dan rasa aman rakyat?

Karena rasa aman bukan sekadar statistik kriminalitas. Ia adalah perasaan yang hidup di dada setiap warga yang kadang tak tercatat, tak terdengar, dan tak dianggap.

Rasa Aman yang Belum Merata

Di banyak sudut negeri, rasa aman masih menjadi hak istimewa. Warga di perumahan elite mungkin merasa terlindungi oleh satpam dan CCTV. 

Tapi bagaimana dengan warga di kampung padat, di daerah rawan konflik, atau komunitas rentan yang sering merasa terabaikan?

Apakah perempuan yang berjalan pulang malam merasa aman?  

Apakah anak-anak yang bermain di gang sempit merasa dijaga?  

Apakah pekerja informal yang pulang dini hari merasa dilindungi?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun