Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Bagaimana Kita Keluar dari #IndonesiaGelap dan Merangkul Kembali Rakyat yang Ingin #KaburAjaDulu

28 Februari 2025   07:07 Diperbarui: 28 Februari 2025   07:07 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi, Sumber: Buku Paradoks Indonesia dan Solusinya karya Prabowo Subianto

Sebelumnya kita telah membahas "Paradoks Indonesia Membuat #IndonesiaGelap dan Rakyat Ingin #KaburAjaDulu". 

Indonesia pernah digadang-gadang sebagai kekuatan besar dengan janji pembangunan yang menjanjikan dan optimisme yang membara. Namun, di balik retorika itu, kenyataan yang kita hadapi justru menunjukkan kontras yang tajam.

Ketimpangan ekonomi yang semakin menganga, komunikasi politik yang kerap kali kurang bijak, serta kekecewaan publik yang terus meluas menjadi refleksi nyata dari paradoks yang melanda negeri ini. Harapan yang dulu begitu tinggi kini mulai pudar, tergantikan oleh rasa frustrasi dan keinginan sebagian rakyat untuk mencari jalan keluar.

Di tengah situasi ini, kita dihadapkan pada pertanyaan mendasar: Bagaimana kita bisa keluar dari kegelapan ini? Apa langkah nyata yang harus diambil untuk mengembalikan kepercayaan dan menjaga persatuan yang menjadi kekuatan bangsa?

Fondasi Pembangunan: Janji Besar dan Realita

  1. Ekonomi untuk Rakyat Indonesia
    Prabowo mengkritisi ketimpangan distribusi kekayaan di Indonesia. Berdasarkan data Credit Suisse Global Wealth Report 2021, 10% warga terkaya menguasai 66,2% total kekayaan nasional, sementara 10% termiskin justru memiliki utang. Ketidakadilan ini menjadi tantangan besar yang memicu keresahan di kalangan masyarakat.
  2. Komunikasi dan Narasi Pemerintah
    Pidato "Hidup Jokowi" yang menjadi sorotan publik menunjukkan adanya kekeliruan dalam strategi komunikasi pemerintah. Di saat rakyat menantikan solusi atas permasalahan yang dihadapi, narasi semacam ini justru memperlebar jurang antara harapan dan kenyataan. Pemerintah seharusnya membangun narasi yang menegaskan arah perubahan yang dijanjikan dan memberikan rasa optimisme yang nyata.
  3. Risiko Berlarut-larutnya Kekecewaan
    Jika situasi ini terus dibiarkan, dampaknya bisa sangat serius bagi stabilitas politik dan persatuan nasional. Polarisasi yang semakin tajam dan ketidakpercayaan yang meluas bisa memicu konflik sosial yang berkelanjutan. Oleh karena itu, diperlukan langkah konkret dan cepat untuk mengatasi ketidakpuasan publik.

Mencari Solusi: Jalan Keluar dari Paradoks

Mengembalikan kepercayaan publik bukanlah tugas yang mudah, tetapi juga bukan hal yang mustahil. Beberapa langkah strategis yang dapat diambil antara lain:

  • Reformasi Birokrasi yang Transparan dan Akuntabel: Memastikan setiap kebijakan dan pelaksanaan program berjalan dengan prinsip keterbukaan dan tanggung jawab.
  • Kebijakan Ekonomi Pro-Rakyat: Memberikan perhatian khusus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat kecil dan menengah melalui program-program yang nyata dan berdampak langsung.
  • Komunikasi yang Efektif dan Empatik: Menyampaikan pesan-pesan yang menguatkan harapan dan menyatukan bangsa, bukan sekadar retorika politik.

Penutup: Bersama Membangkitkan Negeri

Di tengah tantangan yang ada, semangat untuk membangun Indonesia yang lebih baik harus terus kita jaga. Kita semua, baik pemerintah maupun rakyat, memiliki peran penting dalam menjaga persatuan dan memperjuangkan keadilan.

Mari kita tinggalkan narasi yang memecah belah dan mulai merajut kembali persaudaraan demi masa depan yang cerah. Kita perlu membangun dialog yang terbuka, saling mendengarkan, dan bekerja sama dalam semangat gotong royong.

Dengan langkah nyata dan komitmen bersama, kita bisa membawa Indonesia keluar dari kegelapan membawa Indonesia menuju cahaya harapan dan kesejahteraan yang sesungguhnya.

#BersamaMembangkitkanNegeri #IndonesiaTerang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun