Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menyambut Maulid Nabi saw; Menyusuri Jejak Cahaya di Bulan Rabiul Awwal

5 September 2025   08:56 Diperbarui: 5 September 2025   08:56 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
5 keistimewaan bulan Rabi'ul Awwal,  Sumber: Dokumentasi pribadi Merza Gamal diolah dengan ChatGPT.OpenAI 

Rabi'ul Awwal bukan sekadar bulan ketiga dalam kalender Islam. Ia menjadi saksi banyak peristiwa besar.

Di bulan ini beliau dilahirkan di Makkah. Di bulan ini pula beliau tiba di Madinah dalam peristiwa hijrah, disambut hangat oleh kaum Anshar, lalu mendirikan Masjid Quba dan Masjid Nabawi.

Dan di bulan ini juga, beliau wafat di Madinah. Perjalanan hidup beliau dimulai dan berakhir di bulan yang sama, seakan Allah swt   mengikatnya menjadi satu rangkaian cahaya.

Maulid: Antara Tradisi dan Substansi

Kita tahu, ada yang setuju memperingati Maulid, ada juga yang menganggapnya bid'ah. Perbedaan ini sudah lama ada. 

Sebagian mengingatkan agar kita tidak berlebihan, sebagian lain melihatnya sebagai sarana syiar selama diisi dengan shalawat, dzikir, dan kajian sirah.

Tapi mari kita renungkan: yang terpenting bukan bentuk acaranya, melainkan isinya. Apakah kita memperbanyak shalawat? Apakah kita semakin kenal dengan akhlak beliau? Apakah sunnah beliau semakin hidup di rumah kita?

Karena Allah sendiri berfirman:

"Sesungguhnya Allah dan malaikat-Nya bershalawat kepada Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya." (QS Al-Ahzab [33]:56).

Dari Cinta ke Aksi

Kalau kita betul-betul mencintai Rasulullah saw , mari buktikan dengan hal-hal nyata:

  • Jadikan senyum sebagai sedekah.
  • Perbanyak shalawat dalam keseharian.
  • Bantu yang lemah dan berbagi pada yang membutuhkan.
  • Hidupkan sunnah-sunnah kecil: salam, silaturahmi, menjaga amanah.

Itulah cara terbaik merayakan Maulid: cinta yang bergerak, bukan sekadar seremonial.

Penutup: Menjadi Cermin Cahaya

Kelahiran beliau adalah fajar, hijrah beliau adalah peta, dan wafat beliau adalah estafet tanggung jawab. Kini, tugas itu ada di tangan kita: menjadikan hidup ini cermin dari cahaya beliau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun