Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Pakan Kamih: Ketika Hari Kamis di Batusangkar Menjadi Simfoni Kuliner, Budaya, dan Cerita Leluhur

30 Juli 2025   21:53 Diperbarui: 30 Juli 2025   21:53 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pakan Kamih di Pasar Batusangkar,  Sumber: Dokumentasi pribadi Merza Gamal 

Selesai sarapan, saya menyusuri lorong pasar yang semakin padat. Kuliner berpadu dengan kerajinan tangan: anyaman rotan, sendok kayu, kue tradisional, dan rempah-rempah. Di balik lapak, seorang ibu tua mengajak cucunya berjualan. "Di sinilah kami tahu kabar," katanya sambil tersenyum.

Aneka gulai dan pagek yang menggiurkan, Sumber: Dokumentasi pribadi Merza Gamal 
Aneka gulai dan pagek yang menggiurkan, Sumber: Dokumentasi pribadi Merza Gamal 

Pakan Kamih menjadi panggung rakyat---tempat jual beli, silaturahmi, dan regenerasi. Sebuah institusi sosial yang tetap hidup, meski zaman berganti.

Pasar ini berdiri di bawah bayang-bayang megah Istano Basa Pagaruyung, simbol kejayaan Minangkabau. Tak jauh dari sini, jejak sejarah membentang:

  • Batu Batikam -- simbol perdamaian leluhur
  • Batu Basurek -- prasasti Raja Adityawarman
  • Desa Pariangan -- desa tertua di Minangkabau
  • Masjid Tua Lima Kaum & Komplek Kuburajo -- jejak spiritual dan politik adat

Di Batusangkar, sejarah bukan sekadar diorama museum. Ia hadir dalam tenda pasar, dalam suapan gulai, dan dalam percakapan antargenerasi.

Panduan Menikmati Pakan Kamih Sepenuh Rasa

Ayam Ubek, hidangan penuh rempah, Sumber: Dokumentasi pribadi Merza Gamal 
Ayam Ubek, hidangan penuh rempah, Sumber: Dokumentasi pribadi Merza Gamal 
  • Datanglah sejak pukul 06.00 agar tak kehabisan makanan terbaik
  • Berbincanglah dengan para pedagang---mereka penutur kebijaksanaan hidup
  • Bawa kamera dan hati terbuka untuk menangkap momen otentik
  • Beli oleh-oleh berupa makanan khas dan kerajinan lokal
  • Sisihkan waktu menjelajahi situs budaya di sekitar pasar

Penutup: Kamis yang Tak Pernah Usang

Tidak semua kota memiliki pasar yang hanya hidup sekali sepekan, namun mampu menyatukan rasa, identitas, dan ekonomi lokal. 

Pakan Kamih membuktikan bahwa warisan tidak hanya tersimpan dalam arsip, tapi juga dalam tenda-tenda sederhana, dalam masakan pedas, dan dalam tawa para ibu yang menyajikan cinta lewat kuliner.

Jadi, jika suatu hari kamu berada di Sumatera Barat---jangan hanya singgah di Bukittinggi atau Padang. Sisihkan satu hari untuk Batusangkar. Pastikan itu hari Kamis. 

Pangek ikan Sasau yang khas, Sumber: Dokumentasi pribadi Merza Gamal 
Pangek ikan Sasau yang khas, Sumber: Dokumentasi pribadi Merza Gamal 

Karena di sanalah kamu akan menemukan pasar, peradaban, dan kenangan yang menyatu dalam kisah tak terlupakan.

Pakan Kamih -- Pasar Tradisional Kota Batusangkar, Tanah Datar, Sumatera Barat
Buka setiap Kamis pagi, pukul 05.00 -- 10.00 WIB

Penulis: Merza Gamal
(Pensiunan Gaul Banyak Acara, Penjelajah Sejarah & Budaya Nusantara)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun