Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menelisik Mengapa Jumat Menjadi Hari yang Menyentuh Jiwa Lintas Tradisi

18 Juli 2025   16:01 Diperbarui: 18 Juli 2025   16:01 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Makna Jumat,  Sumber: Dokumentasi pribadi Merza Gamal diolah dengan Copilot.Microsoft.AI 

Di antara tujuh hari yang berputar dalam siklus waktu, Jumat berdiri bukan hanya sebagai penanda akhir pekan, tetapi sebagai ruang spiritual yang melintasi agama, budaya, dan sejarah. 

Jumat bukan sekadar hari, tapi sebuah panggilan: untuk berhenti sejenak, menengadah, dan mengingat siapa kita, dari mana kita datang, dan ke mana kita akan kembali.

Jumat menyentuh jiwa bukan karena rutinitas, tapi karena makna. Ia hadir dalam khutbah, dalam prosesi, dalam layang-layang, bahkan dalam keheningan di bawah pohon pencerahan. 

Mari kita menelisik mengapa Jumat menjadi hari yang menyentuh jiwa lintas tradisi.

Islam: Hari Penciptaan dan Pengingat Kiamat

Dalam Islam, Jumat adalah hari agung. Rasulullah bersabda:

"Sebaik-baik hari yang matahari terbit padanya adalah Hari Jum'at, padanya diciptakan Adam, padanya dimasukkan ke Surga, dan dikeluarkan darinya, serta tidak terjadi Hari Kiamat kecuali di Hari Jum'at."  

 (HR. Muslim No. 854)

Jumat bukan hanya hari ibadah, tapi hari asal-usul dan akhir. Ia mengandung jejak penciptaan dan bayangan kiamat. 

Di masjid, umat berkumpul, mendengarkan khutbah, menyatukan doa. Ada kesadaran kolektif bahwa hidup bukan sekadar rutinitas, tapi perjalanan spiritual yang harus diingat dan disucikan.

Kristen: Hari Pengorbanan dan Penebusan

Dalam tradisi Kristen, Jumat Agung (Good Friday) adalah hari penyaliban Yesus Kristus. Ia bukan hari kemenangan, tapi hari luka yang menyelamatkan. Dalam Injil Yohanes:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun