Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Menjemput Cita-cita Besar Bank Syariah Muhammadiyah; Antara Label Halal dan Substansi Maslahat

5 Juli 2025   14:49 Diperbarui: 5 Juli 2025   14:49 493
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi,  Sumber: Dokumentasi pribadi Merza Gamal  diolah dengan Generative AI 


Awal yang Sarat Harapan

Dalam denyut langkah Persyarikatan Muhammadiyah yang kokoh membangun sekolah, universitas, rumah sakit, hingga pusat-pusat pemberdayaan, terselip satu ruang kosong yang lama ditunggu pengisiannya: bank syariah milik Muhammadiyah sendiri.

Kini, harapan itu kembali mengemuka. Wacana pendirian Bank Syariah Muhammadiyah (BSM) kembali hangat diperbincangkan, tak hanya di kalangan warga Muhammadiyah, tetapi juga oleh para pengamat ekonomi syariah nasional.

 Sebagian menyambutnya dengan semangat dan doa, sebagian lain dengan kewaspadaan dan refleksi kritis.

Saya termasuk keduanya: berharap sepenuh hati, tapi juga tak ingin sejarah kesalahan berulang kembali.

Jejak yang Perlu Dikaji Ulang

Sebagai orang yang pernah terlibat selama satu dekade di Research & Development salah satu bank syariah nasional, saya menyaksikan sendiri bahwa tak mudah menghadirkan bank yang benar-benar syariah. 

Banyak institusi keuangan syariah di Indonesia justru terjebak dalam praktik yang disebut oleh para peneliti sebagai mission drift---yakni penyimpangan dari tujuan awal yang luhur.

Alih-alih menjadi lembaga yang menghadirkan keadilan, semangat tolong-menolong, dan transformasi sosial, banyak bank syariah justru meniru produk bank konvensional, hanya dengan ganti nama dan stempel halal. 

Konsep murabahah dipraktikkan seperti kredit biasa. Akad mudharabah dan musyarakah menjadi formalitas tanpa ruh kemitraan sejati.

Hal ini pernah ditulis dengan sangat jernih oleh Dr. Eng. Saiful Anwar (Wakil Rektor ITB Ahmad Dahlan Jakarta) dalam surat terbukanya:

"Banyak nasabah menaruh harapan pada bank syariah akhirnya merasa kecewa karena tidak merasakan perbedaan signifikan dari sisi nilai, pelayanan, maupun dampak sosial."

Mengapa Bank Syariah Muhammadiyah Diperlukan?

Dibanding lembaga Islam lainnya, Muhammadiyah memiliki keunggulan organisasi, jaringan aset, dan SDM yang luar biasa. 

Dengan lebih dari 170 perguruan tinggi, 600 rumah sakit dan klinik, serta ribuan amal usaha lainnya, Muhammadiyah memiliki ekosistem yang dapat menopang berdirinya bank syariah berbasis komunitas dan nilai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun