Di suatu pagi yang sejuk, di tengah kesibukan dunia, seorang pria berusia 40 tahun duduk termenung di beranda rumahnya. Udara yang mengalir lembut mengingatkannya akan masa kecilnya---saat ia masih digendong sang ibu, saat ayahnya berjuang untuk memenuhi kebutuhan keluarga.Â
Hari ini, ia sudah memiliki anak, mungkin bahkan telah mencapai kesuksesan. Tapi satu hal tetap sama: di hadapan orang tuanya, ia tetaplah seorang anak.
Merenungi Perjalanan Hidup
Dalam Surah Al-Ahqaf ayat 15, Allah SWT mengingatkan manusia tentang perjuangan seorang ibu yang mengandung dalam kesulitan dan melahirkan dalam kesakitan. Begitu besar pengorbanan mereka, sehingga Allah memerintahkan kita untuk berbuat baik kepada orang tua.
Ketika seseorang mencapai usia 40 tahun, ia dianjurkan untuk berdoa:
"Ya Tuhanku, berilah aku petunjuk agar aku dapat mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku, dan agar aku dapat berbuat amal saleh yang Engkau ridhai; dan berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada-Mu dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri."
(QS. Al-Ahqaf: 15)
Doa ini bukan sekadar permohonan, tetapi refleksi dari seorang manusia yang semakin memahami makna hidup, kedewasaan jiwa, dan pentingnya ridha orang tua sebagai kunci keberkahan.
Baktilah yang Menyelamatkan
Rasulullah SAW dalam banyak hadis menekankan pentingnya berbakti kepada orang tua, bahkan lebih utama daripada berjihad di jalan Allah:
"Seorang laki-laki datang kepada Nabi dan berkata, 'Aku ingin berjihad.' Nabi bertanya, 'Apakah orang tuamu masih hidup?' Ia menjawab, 'Ya.' Nabi bersabda, 'Maka berjihadlah dalam berbakti kepada mereka.'"
(HR. Bukhari dan Muslim)
Berbakti bukan hanya membantu secara finansial atau merawat di masa tua, tetapi juga menghormati, mendoakan, mendengarkan, dan menjaga perasaan mereka. Sayangnya, banyak yang sibuk dengan karier dan kehidupan sehingga melupakan kewajiban ini.
Dampak Positif di Dunia dan Akhirat
Allah SWT dalam Surah Al-Ahqaf ayat 17--18 memperingatkan kita tentang bahaya durhaka kepada orang tua.Â
Anak yang mengabaikan orang tuanya, yang menganggap mereka tidak penting, akan berada dalam kerugian besar. Bahkan ketika ajal datang, mereka akan memohon untuk kembali ke dunia, namun tak diberi kesempatan.
Sebaliknya, mereka yang berbakti akan mendapatkan:
- Keberkahan hidup dan kemudahan dalam urusan dunia.
- Doa orang tua yang mustajab sebagai perlindungan terbaik.
- Ketenangan hati, karena ridha orang tua adalah ridha Allah.