Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Kisah Raja Sulaiman dan Ratu Balqis dari Negeri Saba'

8 Mei 2025   22:17 Diperbarui: 8 Mei 2025   22:17 552
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi,  Sumber: Dokumentasi pribadi Merza Gamal diolah dengan Generative AI 

Kepemimpinan sejati lahir dari kebijaksanaan, bukan sekadar kekuasaan. Lihat bagaimana Ratu Balqis menimbang, berdiskusi, dan mengambil keputusan dengan tenang.

  • Kekuatan tak perlu dibanggakan. Nabi Sulaiman punya segalanya---manusia, jin, angin, bahkan burung---tapi ia tetap rendah hati dan menisbahkan segalanya kepada Allah.

  • Harta bukan tolok ukur kebenaran. Sulaiman menolak hadiah mewah. Yang ia bawa adalah kebenaran dan ilmu.

  • Setiap hati bisa mendapat hidayah. Asalkan mau berpikir, membuka mata, dan mengakui kebenaran dengan lapang dada.

  • Kisah Ratu Balqis dan Nabi Sulaiman mengajarkan kita bahwa perubahan hati adalah mungkin, bahkan bagi pemimpin sebesar dia. 

    Bahwa hidayah itu datang kepada siapa pun yang mencari kebenaran dengan hati bersih. Bahwa kekuasaan, kemewahan, dan pengaruh tak sebanding dengan nikmat mengenal Allah.

    Menutup dengan Renungan

    Ini bukan sekadar kisah masa lalu. Ini adalah wahyu Allah yang kekal, yang selalu relevan bagi kita. Mari kita jadikan kisah Ratu Balqis dan Nabi Sulaiman sebagai cermin. 

    Bahwa kekuatan sejati bukan terletak pada tahta, melainkan pada kerendahan hati dan pengakuan akan kebenaran.

    Karena hidayah bisa hadir di mana saja, bahkan di tengah istana megah yang bersinar.

    Semoga kisah ini bukan hanya kita baca, tapi juga kita resapi. Karena di dalamnya ada cermin bagi jiwa, ada panggilan bagi hati, dan ada pelajaran bagi siapa pun yang ingin hidup dengan kebijaksanaan dan iman.

    Penulis: Merza Gamal,  Kompasianer sejak 2008

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Diary Selengkapnya
    Lihat Diary Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun