Bukan Tentang Uang, Tapi Kesiapan Emosi dan Visi
Menikah dalam kondisi ekonomi sulit memang menantang. Tapi jika fondasi hubungan kuat, komunikasi terbuka, dan visi hidup selaras, tantangan keuangan dapat diatasi bersama.Â
Sebaliknya, pernikahan yang dibangun hanya karena kondisi finansial semata---tanpa kedewasaan emosi dan kejelasan arah---rentan goyah.
Itulah mengapa management of life menjadi penting. Menikah seharusnya menjadi bagian dari strategi kehidupan, bukan sekadar reaksi terhadap tekanan sosial atau usia. Pernikahan adalah perjalanan panjang, bukan tujuan akhir.
Tjiptadinata dan Roselina, yang juga dikenal sebagai Opa Tjip dan Oma Rose di komunitas digital, aktif berbagi lewat tulisan dan komentar sebagai Kompasianer.Â
Mereka tidak hanya menjadi teladan dalam kehidupan pernikahan, tetapi juga dalam semangat berbagi dan belajar tanpa henti, bahkan di usia senja.Â
Semangat mereka adalah bukti bahwa cinta dan kehidupan pernikahan bisa terus menyala, memberi makna, dan menginspirasi siapa saja.
Penutup: Menikah Adalah Pilihan Kehidupan, Bukan Sekadar Respon Ekonomi
Jadi, apakah menikah itu in this economy atau management of life? Jawabannya: keduanya bisa benar, tergantung pada bagaimana kita memandang dan menjalaninya.
Akan tetapi, jika ingin pernikahan yang langgeng dan bermakna, jadikanlah pernikahan sebagai bagian dari manajemen kehidupan---sebuah perjalanan bersama untuk tumbuh, bertahan, dan saling menguatkan.
Dan bila suatu saat kita menghadapi kesulitan dalam perjalanan itu, mari ingat satu hal: pernikahan bukan tentang siapa yang paling cepat sukses, tapi siapa yang paling teguh dalam menjaga janji dan cinta.