Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

BPKH Mencari Jalan Keluar di Tengah Kemelut Bank Muamalat

7 Februari 2025   20:46 Diperbarui: 8 Februari 2025   04:08 664
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto

Bank Muamalat Indonesia, sebagai bank syariah pertama di Indonesia, pernah menjadi simbol kebangkitan ekonomi Islam di Tanah Air. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, kinerjanya mengalami tekanan yang cukup berat.

Sebagai pemegang saham mayoritas dengan kepemilikan 82,65%, Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) kini dihadapkan pada tantangan besar dalam mengelola dan mencari solusi terbaik bagi masa depan bank ini.

Bank Muamalat mengalami berbagai tantangan, termasuk penurunan aset sebesar 9,56% dibandingkan tahun sebelumnya dan meningkatnya rasio Non-Performing Financing (NPF) dari 2,18% menjadi 2,95% di kuartal 3-2024. Sementara itu, rasio NPF nett naik dari 0,43% menjadi 2,34%.

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) aset keuangan terhadap aset produktif juga mengalami penurunan dari 1,30% pada September 2023 menjadi 0,86% setahun kemudian. Kondisi ini semakin menantang bagi Bank Muamalat dalam menjaga kredibilitasnya dan menarik investor baru.

Sebelumnya, Bank Muamalat sempat didekati oleh PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN), tetapi gagal mencapai kesepakatan setelah hasil due diligence. Namun, beberapa sumber menyebutkan bahwa Bank Muamalat berencana kembali mendekati BTN dengan tawaran harga lebih rendah, setara dengan rencana akuisisi BTN terhadap PT Bank Victoria Syariah (BVS), yang berada di bawah 1,5x nilai buku.

Kepala BPKH, Fadlul Imansyah, di Gedung DPR, Kamis (6/2), menyatakan bahwa pihaknya tengah menggodok strategi penjualan Bank Muamalat. Sementara itu, perbaikan internal terus dilakukan guna meningkatkan daya tarik bagi investor potensial. (Sumber: Kontan, 7 Februari 2025) 

Mengingat Bank Muamalat berperan penting dalam industri perbankan syariah, keberlanjutan dan stabilitasnya menjadi perhatian utama, terutama karena keterkaitan bank ini dengan dana haji yang dikelola BPKH.

Investasi BPKH di Bank Muamalat: Peluang dan Tantangan

BPKH, yang bertugas mengelola dana haji jemaah Indonesia, awalnya berinvestasi di Bank Muamalat dengan harapan memperkuat layanan keuangan berbasis syariah, terutama dalam mendukung kebutuhan finansial jemaah haji.

Namun, realitas di lapangan tidak selalu berjalan sesuai harapan. Bank Muamalat mengalami berbagai kendala, mulai dari menurunnya kualitas aset hingga peningkatan rasio pembiayaan bermasalah (Non-Performing Financing/NPF), yang dalam jangka panjang dapat mengancam stabilitas bank.

Kondisi ini memunculkan kekhawatiran: sejauh mana investasi BPKH di Bank Muamalat dapat tetap menguntungkan tanpa mengorbankan keamanan dana haji?

Jika kinerja bank terus memburuk, risiko yang dihadapi bukan hanya bagi bank itu sendiri, tetapi juga bagi kepercayaan masyarakat terhadap pengelolaan dana haji oleh BPKH.

Upaya BPKH dalam Mencari Investor Baru

Sebagai langkah penyelamatan, BPKH terus berupaya mencari investor baru yang dapat mengambil alih atau setidaknya memperkuat struktur permodalan Bank Muamalat. Upaya ini bukan tanpa hambatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun