Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Apakah Masih Penting Menyusun Resolusi Pribadi Menyongsong Tahun Baru 2024?

15 Desember 2023   20:33 Diperbarui: 15 Desember 2023   20:45 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Mencapai tujuan yang realistis secara konsisten membantu membangun kepercayaan diri. Keberhasilan kecil dapat dirayakan, dan ini membantu kita tetap termotivasi. Sebaliknya, resolusi yang selalu gagal dapat merusak kepercayaan diri, merugikan motivasi, dan bahkan merugikan kesejahteraan mental dan emosional kita.

Meskipun resolusi tahun baru seringkali berakhir dengan hasil yang kurang memuaskan, hal itu tidak berarti tradisi ini kehilangan relevansinya. Menyusun resolusi tetap dapat menjadi dorongan positif untuk perubahan dan pertumbuhan. Namun, penting untuk menyadari bahwa resolusi haruslah realistis, terukur, dan disertai dengan aksi konkret. Dengan pendekatan yang bijak, tradisi menyusun resolusi dapat menjadi langkah awal yang positif menuju perubahan yang lebih baik pada tahun yang baru.

Melihat kembali pencapaian resolusi tahun sebelum dengan menyusun Kaleidoskop. Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal
Melihat kembali pencapaian resolusi tahun sebelum dengan menyusun Kaleidoskop. Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Penutup: Menyongsong Tahun Baru dengan Resolusi yang Realistis

Pada akhirnya, menyongsong tahun baru dengan semangat resolusi pribadi memang menjadi bagian dari ritual yang melekat dalam budaya kita. Namun, penting untuk diingat bahwa keberhasilan perubahan yang diinginkan tidak selalu tergantung pada ambisi yang tinggi.

Melalui pembahasan di atas, kita dapat menarik beberapa kesimpulan tentang mengapa menetapkan resolusi yang realistis adalah pendekatan yang lebih bijak.


Pertama, kesejahteraan mental dan emosional kita menjadi aspek yang sangat penting. Resolusi yang terlalu ambisius dapat memberikan tekanan berlebihan dan menimbulkan stres, yang justru dapat merugikan kesejahteraan kita. Menetapkan tujuan yang realistis memberikan ruang bagi perkembangan yang positif tanpa menimbulkan beban berlebihan.

Kedua, menghindari perasaan gagal menjadi kunci untuk menjaga motivasi dan percaya diri. Resolusi yang tidak realistis meningkatkan risiko ketidakberhasilan. Namun, dengan menetapkan tujuan yang dapat dicapai, kita dapat merayakan keberhasilan kecil dan tetap termotivasi.

Ketiga, proses pembelajaran menjadi lebih efektif dengan menetapkan resolusi yang realistis. Mengubah kebiasaan atau mencapai tujuan memerlukan waktu dan konsistensi. Dengan memilih tujuan yang sesuai dengan kemampuan, kita dapat terlibat dalam proses pembelajaran tanpa perlu terburu-buru atau merasa terlalu ditekan.

Keempat, meningkatkan kemungkinan kesuksesan adalah konsekuensi logis dari menetapkan tujuan yang realistis. Tujuan yang dapat dicapai memberikan fondasi yang kuat untuk membentuk kebiasaan positif dan mencapai perubahan yang berkelanjutan.

Kelima, membangun kepercayaan diri adalah hasil langsung dari mencapai tujuan yang realistis secara konsisten. Keberhasilan kecil dapat dirayakan, dan ini membantu kita tetap termotivasi. Sebaliknya, resolusi yang selalu gagal dapat merusak kepercayaan diri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun