Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Pilihan

Bagaimana Teknologi Baru Generative AI Mempengaruhi Pekerjaan Kita?

4 Juli 2023   17:02 Diperbarui: 4 Juli 2023   17:15 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Cover Report & Salah Satu Grafik di "The Economic Potential of Generative AI" (File Merza Gamal)

Anda tentu saja sudah mendengar bahwa teknologi telah mengubah cara kerja kita selama beberapa dekade terakhir. Mesin-mesin industri memungkinkan pekerja manusia melakukan tugas fisik yang sebelumnya tidak mungkin dilakukan oleh tubuh mereka. Dan komputer telah memberikan kemampuan perhitungan yang dahulu membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk dilakukan secara manual.

Namun, apa yang terjadi ketika kita memadukan teknologi yang sudah ada dengan teknologi baru yang disebut Generative AI?

Inilah yang diteliti oleh McKinsey Global Institute (MGI) dalam penelitian mereka yang bertajuk "The Economic Potential of Generative AI" yang terbit pada Juni 2023. Mereka mengevaluasi dampak teknologi otomatisasi pada pekerjaan dan mengamati bagaimana Generative AI dapat mempercepat potensi otomatisasi teknis.

Dalam penelitian mereka, McKinsey menganalisis lebih dari 2.100 aktivitas kerja yang terdapat dalam Biro Statistik Tenaga Kerja AS. Mereka menilai tingkat kemampuan yang diperlukan untuk setiap aktivitas dan sejauh mana teknologi dapat mengotomatisasinya. Dengan kemajuan Generative AI, potensi otomasi teknis meningkat dari sekitar 50 persen menjadi 60-70 persen dari total jam kerja.

Tidak hanya itu, Generative AI juga memungkinkan teknologi untuk menyamai dan bahkan melampaui kemampuan manusia dalam berbagai aspek. Misalnya, sebelumnya diprediksi bahwa kemampuan pemahaman bahasa alami seperti manusia akan dicapai pada tahun 2027, tetapi dengan Generative AI, kemampuan tersebut mungkin dapat dicapai lebih awal, yaitu pada tahun 2023.

Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa adopsi teknologi otomasi cenderung lambat. Meskipun potensi otomasi meningkat, waktu yang diperlukan untuk mengintegrasikan teknologi ke dalam solusi kerja individu dan biaya yang terlibat masih mempengaruhi kecepatan adopsi. Namun, perkembangan Generative AI mempercepat skenario adopsi dengan memampukan kemampuan teknologi yang lebih tinggi.

Namun, perlu diingat bahwa adopsi otomasi tidak terjadi secara serentak di seluruh dunia. Negara-negara dengan tingkat upah lebih rendah, seperti Cina, India, dan Meksiko, memperkirakan adopsi otomasi akan terjadi lebih lambat dibandingkan dengan negara-negara maju. Ini disebabkan karena perbandingan biaya antara teknologi otomasi dan upah manusia yang lebih murah di negara-negara tersebut.

Secara keseluruhan, teknologi terus memengaruhi cara kerja kita. Generative AI membuka potensi baru dalam otomatisasi dan meningkatkan kemampuan teknologi. Namun, adopsi teknologi otomasi masih membutuhkan waktu dan tergantung pada banyak faktor.

Bagaimanapun, keberadaan Generative AI memberikan peluang bagi kita untuk mengubah cara kerja kita. Misalnya, dalam pekerjaan mengajar bahasa dan sastra Inggris, kemampuan bahasa alami Generative AI dapat digunakan untuk membantu guru dalam mempersiapkan ujian dan mengevaluasi pekerjaan siswa. Hal ini dapat membebaskan waktu guru untuk fokus pada kegiatan lain yang lebih interaktif, seperti membimbing diskusi kelas atau memberikan bantuan tambahan kepada siswa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun