Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Wabah Monkeypox Sudah Menembus 100 Negara

3 September 2022   20:57 Diperbarui: 3 September 2022   22:00 821
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image: Cuplikan Kampanye CDC untuk pencegahan penularan wabah monkeypox (File by Merza Gamal)

Mungkin bagi negara berkembang masih tabuh untuk berbicara masalah kontak seksual atau hubungan intim, sehingga kampanye pencegahan penularan wabah monkeypox tidak menyentuh apa yang disampaikan oleh WHO sebagai indikasi utama wabah monkeypox saat ini. 

Sebagian pihak masih berbicara tentang Monkeypox pertama kali ditemukan pada tahun 1958 ketika dua wabah penyakit mirip cacar terjadi di koloni monyet yang dipelihara untuk penelitian selama suatu periode dalam upaya intensif untuk menghilangkan cacar, daripada membicarakan indikasi utama penularan monkeypox yang menjadi wabah di berbagai negara dunia saat ini.

Sebenarnya, wabah monkeypox saat ini dapat dijadikan momen untuk kampanye kepada masyarakat, terutama generasi muda, untuk tidak tergoda dengan rayuan kampanye kaum pelangi yang menganggap hal tersebut adalah suatu hak pilihan hidup. 

Saatnya untuk kembali memperkuat sendi-sendi keagamaan pada keluarga dan lingkungan kita untuk hanya berhubungan intim dengan pasangan yang sah menurut keyakinan iman agama kita masing-masing.

Wallaualam bishowab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun