Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Mengarungi Samudra Menginap di Bagan Penangkap Ikan di Lautan Natuna

8 Juni 2022   09:03 Diperbarui: 8 Juni 2022   09:15 2402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image: Bagan rakit di tengah lautan Natuna yang diikuti Kakek Merza saat pandemi akhir 2020yang lalu (dokpri) 

Image: Panorama senja dari bagan rakit yang akan menjala ikan di tengah malam di lautan Natuna (Photoby Merza Gamal)
Image: Panorama senja dari bagan rakit yang akan menjala ikan di tengah malam di lautan Natuna (Photoby Merza Gamal)

Ketika senja menjelang, kita pun menuju lokasi bagan rakit dengan pompong atau kapal motor nelayan. Sampai di lokasi kita pun naik keatas bagan rakit. Kemudian pompon tadi akan menarik bagan rakit ke tengah Samudra untuk mendapatkan lokasi target penangkapan ikan.

Malam pun tiba, dan jaring yang ada dalam bagan pun diluncurkan ke dalam lautan. Tenha malam ikan-ikan mulai terjaring. Target penangkapan ikan di akhir tahun 2020 saat pandemi masih puncak di Indonesia adalah ikan teri yang akan dikirim ke Jakarta dan Pulau Jawa.

Image : Malam pun tiba, saatnya untuk memulai menjala ikan dari bagan rakit (Photoby Merza Gamal)
Image : Malam pun tiba, saatnya untuk memulai menjala ikan dari bagan rakit (Photoby Merza Gamal)

Tengah malam itu, ombak sangat kencang, sehingga bagan rakit pun terombang-ambing, hingga saudara Kakek Merza yang ikut dalam bagan rakit itu mabok dan harus tiduran hingga menjelang subuh.

Selain mendapatkan teri, kami pun mendapatkan cumi dan beberap jenis ikan yang langsung dibakar dan digorang malam itu dan disantap. Untung Kakek Merza tidakikutan mabok, sehingga bisa menikmati cumi dan ikan segar di tengah Samudra yang sedang bergejolak malam itu.

Image: Menikmati cumi segar langsung di atas samudra di dalam bagan rakit milik masyarkat Natuna (Photo by Merza Gamal) 
Image: Menikmati cumi segar langsung di atas samudra di dalam bagan rakit milik masyarkat Natuna (Photo by Merza Gamal) 

Menjelang subuh kegiatan menjala ikan teri pun usai, jala di bagan pun diangkat ke atas. Ikan pun dipisahkan dari jala dan dibersihkan dengan air. Kemudian kami pun bersiap meninggalkan bagan rakit kembali ke Sedanau. Perjalanan dari lokasi bagan rakit ke Pelabuhan Sedanau lebih kurang 45 menit dengan pompong. Sampai di Sedanau, kami pun sarapan sambil menunggu jadwal Feri kembali ke Ranai sekitar jam setengah delapan pagi.

Image: Setelah subuh waktunya kembali ke Sedanau (Photo by Merza Gamal)
Image: Setelah subuh waktunya kembali ke Sedanau (Photo by Merza Gamal)

Akhirnya kami sampai kembali di Ranai dan menuju Natuna Dive Resort sebagai base camp kami di Natuna. Banyak pengalaman wisata dan petualangan yang dapat dilakukan di Natuna selain menikmati sensasi bermalam di bagan rakit di tengah Samudra, yakni diving, snorkeling, dan hiking ke puncak Gunug Ranai, dan mengunjungi berbagai destinasi wisata dan tentu saja menikmati kuliner laut (seafood) yang luar biasa sedapnya.

Berikut video Bermalam di bagan ikan nelayan tradisional Natuna:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun