Mohon tunggu...
Meryam Zahida
Meryam Zahida Mohon Tunggu... -

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Surat Dari Palestina

30 Juli 2014   20:26 Diperbarui: 18 Juni 2015   04:50 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Malam itu adalah malam ketika hujan tak lagi berbentuk titik air, yang biasanya membasahi tempat tidurku karena atap rumah yang bocor.

Malam itu benda sejenis kometlah yang menjadi hujan, nyaris seperti badai.
Indah memang.
Tapi aku tak tahan mendengar semuruh suaranya.

Pagi itu pun tak ada ayam yang berkokok, membangunkan manusia.
Lagi-lagi, hujan komet itu yang membangunkanku dari mimpi.
Ku buka jendela, semua bangunan rata dengan tanah.
Mana rumah kawan-kawanku ?
Ada apa dengan sekolahku ?

Lalu aku teringat pada ayah yang tak pulang semalaman.
Ayanh berjanji akan membawakan kejutan bila ia menang.
Tapi kemana ayah semalam ?
Apa yang dilakukannya ?
Tak takutkah ia dengan gemuruh ledakan bagai di neraka ini ?

Perutku yang kosong berbunyi, seakan protes minta di isi.
Ibu datang membawakanku segelas susu sisa kemarin,
yang entah bagaimana rasanya.
Tapi aku harus meneguknya demi perutku yang tipis.
Agar terasa sedikit nikmat, aku meminumnya sambil membayangkan kira-kira kejutan apa yang akan dibawakan ayah.

Tak lama ayah pulang.
Namun, mengapa tubuhnya terbujur dan dibungkus kain putih yang bercorak kemerahan ?
Dan mengapa ibu menangis tersedu-sedu melihat kepulangan ayah ?
Mungkin ibu tak dapat kejutan dari ayah.
Lalu, mana kejutan untukku ?
Oh, mungkin pistol-pistolan yang digenggamnya ini.
Inilah pertama kalinya aku memiliki sebuah pistol-pistolan.

Penulis: Meryam Zahida (07/02/09)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun