Mohon tunggu...
Mercy Gracia
Mercy Gracia Mohon Tunggu... Desainer - Mahasiswa

Pemula dalam menulis

Selanjutnya

Tutup

Beauty

Tujuan Berpakaian dari Sudut Pandang Kristen

28 November 2019   22:35 Diperbarui: 28 November 2019   22:53 510
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beauty. Sumber ilustrasi: Unsplash

Walaupun berbeda konteks dan waktu, namun isinya tetap relevan bagi orang Kristen di era modern ini. Alkitab menekankan pentingnya berpakaian dengan pantas, dengan sopan dan sederhana. Hal ini bertolak belakang dengan pandangan dunia yang melihat pakaian sebagai sarana berekspresi tentang diri sendiri. Orang Kristen harus berpikir sebaliknya.

1 Korintus 6:19-20 menyatakan, "Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, --dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!"

Telah jelas dinyatakan bahwa status orang Kristen yang telah ditebus oleh Yesus Kristus yang mati di kayu salib menjadikan kita sebagai milik-Nya. Kita yang adalah kepunyaan Allah, sudah sepatutnya bagi kita untuk memuliakan Dia dengan tubuh kita.

Karena kita berpakaian menggunakan tubuh kita, pakaian tersebut menjadi suatu perlengkapan bagi tubuh. Sehingga memuliakan Allah dengan tubuh berarti orang Kristen perlu berpakaian dengan sopan sebab tubuh mereka adalah bait Roh Kudus, terlebih lagi, tubuh mereka adalah sarana untuk memuliakan Tuhan.

Allah menciptakan manusia dan Ia menyatakan seluruh ciptaan-Nya itu "sungguh amat baik," (Kejadian 1:31). Tubuh manusia yang Tuhan ciptakan merupakan kreasi Allah yang luar biasa. Manusia didesain dengan sangat indah, mereka diciptakan menurut gambar dan rupa Allah.

Di dalam Alkitab, pakaian ada oleh sebab Adam dan Hawa yang jatuh ke dalam dosa sehingga mata mereka terbuka dan mereka menjadi malu. Allah menyediakan penutup dari kulit binatang supaya mereka tidak telanjang lagi. Peristiwa ini memulai latar belakang dari penggunaan pakaian oleh manusia di dunia.

Seiring dengan waktu, pakaian menjadi suatu hal yang terintegrasi pada budaya dan kehidupan manusia. Manusia mengembangkan pakaian dengan penemuan akan kain, mode, ornamen berharga, dan beragam aksesoris. Zaman sekarang, pakaian menjadi alat untuk menampilkan dan menonjolkan kemegahan diri sendiri.

Pakaian menunjukkan status dan strata kita. Sebagai orang Kristen, kita perlu mengingat kembali bahwa pada dasarnya memang kita tidak memiliki cara berpakaian yang spesifik, namun diperlukan perhatian kepada baju ataupun aksesoris yang kita gunakan.  

Orang Kristen perlu berpakaian dengan pantas, sopan dan sederhana sebab tubuh adalah alat/sarana untuk memuliakan Tuhan dan pakaian menjadi sarana berekspresi kepada dunia tentang Allah yang kita percaya. Melalui pakaian yang dikenakan tubuh pun, kita sebagai orang Kristen patut memuliakan Tuhan.  

Bibliografi

Turner, Steve. Popcultured: Thinking Christianly About Style, Media and Entertainment. Downers Grove: InterVarsity Press, 2013.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun