Mohon tunggu...
Andayo Ahdar Notes
Andayo Ahdar Notes Mohon Tunggu... Freelancer - menulis, membaca satu paket untuk melihat bangsa

membaca dan menulis, semuanya penting. tuk menatap peradaban

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Hari Merdeka di Bulan Agustus Lelaki Harap Tidak Banci!

3 Agustus 2022   11:07 Diperbarui: 3 Agustus 2022   13:52 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.liputan6.com/citizen6/read/2294956/unik-sepakbola-banci-jadi-lomba-khas-hut-ri-warga-margosari?page=2

Bulan agustus bulannya keramaian bagi rakyat Indonesia, momen meriah dan dipenuhi dengan event-event.  Karena bulan agustus sebagai HUT RI atau hari kemerdekaan Indonesia yang terjadi di bulan Agustus tanggal 17. Euforia rakyat Indonesia dalam  mengisi hari-harinya selama bulan agustus. Beberapa ruas jalan nampaklah bendera dalam berbagai bentuk dan ukuran terpajang, gapura-gapura depan jalan besar,lorong,gang dihias dengan cat serta ornamen yang indah,perlombaan dan pertandingan olahraga. Kesemuanya itu merupakan bentuk rasa bahagia atas kemerdekaan bangsanya. 

Bulan agustus juga adalah bulan berkah dan keberuntungan sebahagian rakyat Indonesia yang melihat peluang usaha dibulan agustus seperti bulan diskon belanja, merchandise, penjualan bendera, saling berbagi kepada sesama serta kemudahan-kemudahan yang didapatkan selama bulan agustus. Dan yang paling beruntung,biasanya bagi mereka yang lahir tepat pada tanggal 17 Agustus, akan mendapatkan beberapa 'privilege'. Seperti beberapa tempat memberikan suguhan gratis, diskon, hadiah, voucher dan hal-hal yang memikat. Trik marketing jitu selalu hadir menyertai selama bulan agustus. Sederet aktifitas positif dalam mengisi pada bulan kemerdekaan.

Event-event yang menjalin silaturrahim, kekompakan dan keseruan dalam berbagai kegiatan termasuk games. Mulai dari balita, anak-anak, remaja hingga dewasa turut andil. Skala rumahan, kantoran dan bahkan event online pun kini hadir pula. Wajah-wajah bahagia, gelak tawa membahana pada setiap eventnya. Namun dari beberapa event tersebut ada menjadi hal yang tidak edukatif dan melanggar etika serta pelanggaran sisi agama dan humanis. Dan ini terjadi paling banyak pada ajang pertandingan olahraga. Seperti halnya pertandingan sepak bola pakai daster oleh pria, lomba lari pakai daster.Lelaki jantan nan tangguh memakai daster berlaga di lapangan.dan hal-hal yang kebanci-bancian. Sungguh hal tersebut dalam banyak sisi tidak memperlihatkan sebagai aktifitas cerdas dan unfaidah (tidak berfaidah) serta tidak kreatif. Meski demikian mereka sangat menikmatinya dan bahkan event tersebut menjadi  event favorit andalan setiap tahunnya karena kekocakan yang mengundang banyak tawa.  Akan tetapi dari sisi pendidikan, humanis apalagi norma agama sangatlah bertolak belakang. Ditengah masyarakat yang berjuang untuk melawan penyakit dan penyebaran LGBT, mereka malah memberi ruang kepada kaum LGBT secara sadar maupun tidak sadar. 

Hal tersebut mungkin sudah banyak yang mengkritisinya namun mereka menganggapnya hal tersebut sebagai bentuk lucu-lucuan saja dan pengusir stress serta menjalin kekompakan. Pikir dan pendapat dari orang-orang  yang  tidak mempersoalkannya. Padahal masih banyak yang bisa dilakukan dengan tidak mengorbankan harga diri sebagai seorang lelaki. Seharusnya bulan agustus sebagai bulan perenungan, inovasi, Dan perbaikan  untuk persatuan dan kemajuan bangsa, sungguh ironi bagi bangsa ini, bangsa yang sudah merdeka 77 tahun namun di dalamnya masih bercokol para pengkhianat bangsa yaitu para koruptor, opurtunis. 

Kecerian rakyat Indonesia pada bulan agustus hendaknya menjadi momen pemersatu bangsa dan yang paling ceria dan terbanyak dalam menyambut perayaan demi perayaan selama bulan agustus adalah rakyat kecil yang bekerja mengisi harinya demi melangsungkan hidupnya secara fair dan tak ternoda dengan tindak penyelewengan dana korupsi namun merekalah yang gigih dalam mempersiapkan event. Pesan untuk kita, mengisi kemerdekaan sebagai  bentuk rasa sukacita atas merdekanya bangsa dengan tidak menjadi banci meski hanya sekedar terlihat lucu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun