Mohon tunggu...
Andayo Ahdar Notes
Andayo Ahdar Notes Mohon Tunggu... Freelancer - menulis, membaca satu paket untuk melihat bangsa

membaca dan menulis, semuanya penting. tuk menatap peradaban

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kurikulum Merdeka, Merdekakan Rasa, Ide dan perubahan

31 Juli 2022   21:35 Diperbarui: 1 Agustus 2022   05:03 867
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
MPLS SMPIT Wahdah Islamiyah Gowa

Merdeka artinya bebas dari belenggu dan bisa melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang kita butuhkan dan inginkan. Jadi maksudnya. Merdeka berarti membebaskan pikiran, perasaan dari hal-hal yang menyusahkan ruang gerak. Sama halnya bangsa Indonesia yang merdeka dari penjajah.

Selanjutnya kurikulum adalah sebuah metodologi yang disusun secara terstruktur dan sistematis berdasarkan satuan pelajaran yang telah disepakati secara umum. Kurikulum sifatnya mengharuskan diikuti sebagaimana mestinya. Lalu dirangkumlah kedua pemahaman tersebut kurikulum merdeka. Dua buah kutub yang di satu sisi mengikat sebuah aturan, di sisi lain out of the box atau mencoba keluar dari kebiasaan. Harus diakui penerapan kurikulum di Indonesia cenderung mengalami perubahan dari tahun ke tahun, sebenarnya lebih tepat dikatakan sebagai pergantian daripada perubahan, mengapa?. Semua rakyat Indonesia tahu bahwa setiap terjadi pergantian kabinet kurikulum pun  ikut berubah. Sementara kurikulum berjalan belum tuntas sepenuhnya terselenggarakan. 

dokpri
dokpri

Indonesia salah satu negara yang selalu ber 'inovasi' dalam penerapan sistem kurikulum pendidikannya. Bila dibandingkan dengan negara lain  seperti Malaysia, kurikulum pendidikannya tidak sering terjadi pergantian kurikulum hingga Malaysia lebih maju dibanding dengan Indonesia. Sistem pendidikannya lebih menitik beratkan pada visi dan misi pendidikan yang berupaya untuk unggul dan menjadikan Malaysia sebagai pusat pendidikan berkualitas dan dengan mencari perbandingan terhadap negara lain yang dianggap maju dalam sistem pendidikannya. Cukuplah satu contoh saja yang ditampilkan karena pastilah akan berbeda- beda penerapannya.

Sosialisasi kurikulum merdeka terus digencarkan. Pelatihan demi pelatihan baik online dan offline. Guna memahamkan kepada para guru tentang kurikulum merdeka itu. Tentunya harapan yang ingin dicapai yaitu perbaikan sistem dan mutu pendidikan di Indonesia yang lebih unggul, beradab dan mampu berdaya saing. Idealnya demikian. 

Salah satu hal yang mungkin saja luput dari pantauan adalah apakah setiap kurikulum yang diterapkan sebelumnya sudah dikaji lebih dalam lagi berupa  data riset. Misalnya output dari kurikulum yang telah diterapkan, bagaimana hasil pendidikan siswa setelah melalui jenjang pendidikan belajar 6 tahun plus 3 tahun setelahnya. Bagaimana kecakapan, skill dan kemampuan lainnya. 

dokpri/rutinitas belajar
dokpri/rutinitas belajar

Era pasca pandemi covid 19 membawa dampak yang besar terhadap sendi -sendi kehiduoan bangsa terutama pendidikan. Era pandemi memaksa kita untuk berpikir dan bersikap lebih cepat dari biasanya untuk menyiasati hidup. Pembelajaran online pun ditempuh guna tetap pendidikan berlangsung dan siswa bisa mendapatkan hak belajarnya.  Kurikulum merdeka hadir untuk merangkum beberapa sistem kurikulum untuk lebih mudah digunakan dan di pahami. Secara jujur, para guru sebenarnya mengeluh pada dirinya.  Guru -guru di Indonesia menanggung beban mulia namun terlalu banyak. Guru sebagai edukator,motivator,fasilitator, dan administrator. Kehebatan guru di Indonesia. Namun beberapa sekolah di Indonesia mulai menerapkan sistem administrator kurikulum. Tugasnya membuat sistem kurikulum sekolah dengan beberapa timnya sesuai dengan kecakapan yang dimilikinya. Di sekolah tersebut para guru tidak terbebani oleh RPP, Silabus serta  perangkat lainnya. Tugasnya hanya mengajarkan sesuai dengan modul atau buku pegangannya. Tetapi konsekuensinya, para guru hendaknya menguasai bidang studinya serta mampu berinovasi. Ini biasanya hanya ada dibeberapa sekolah swasta namun tidak semuanya demikian. 

Untuk kurikulum merdeka, hendaknya tidak sepertinya kawan-kawannya yakni kurikulum terdahulu. Yang harus siap diterima, dengan kata lain siap atau tidak siap harus dipersiapkan. Dan siap diterima sebagai sebuah sistem.  Kemerdekaan belajar yang digagas dalam kurikulum merdeka harus mampu membawa perubahan pada karakter siswa yang lebih santun, arif, religius. Dan mampu menekan laju anak-anak yang malas bersekolah dan bahkan putus sekolah selama era pandemi hingga sekarang. Kurikulum merdeka, dan kembali harus diakui, keberhasilan sebuah pendidikan bukanlah hanya bagaimana siswa menjadi cerdas akademik dan memiliki skill untuk mendapatkan kehidupannya tapi yang paling utama akhlak atau kecerdasan emosional yang mampu membendung kecerdasan buatan yang membuat anak-anak Indonesia tidak berpihak pada hakikat hidup sebenarnya. SMPIT Wahdah Islamiyah Gowa tempat kami mengajar sudah beberapa kali mengadakan pelatihan kurikulum merdeka belajar guna  mempersiapkan kurilulum merdeka.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun