Mohon tunggu...
Cerita Pemilih

Transparansi Demokrasi

25 Maret 2019   20:31 Diperbarui: 25 Maret 2019   21:05 1
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebaiknya semua kandidat bisa diunduh baik para calon kepela daerah dan calon legislatif..diwilayah/zona nya masing2... klo semua terpampang pasti ini bentuk edukasi demokrasi bagi kita semua... hampir saza sampai hari ini tidak ada sosialisasi dr KPU /KPUD untuk bgmn mengerti tentang kandidat  (ya CV nya, kekayaannya, pendidikannya dll ) diseluruh wilayah... dan klo sdh ada sebaiknya di upload ke webside .. dan bisa diunduhnya... setiap pemilih yang ingin tahu wakil dan pemimpinnya..kedepan.. maka menjadi penting pendidikan demokrasi tetap harus di sampaikan kepda Rakyat pemilih. agar tidak ada istilah " karung ada kucing.. siapa tahu ..  apa, bgmn ttg isinya dan milik siapa kucingnya" 

Transparansi dari sisi capabiltas, Integritas dan juga program2 yang akan di jual.. perlu untuk di bawa oleh para paslon kpl daerah dan caleg..tidak terkecuali.. hingga kedepan tahu track record sbg kendali monitor rakyat thdp kebijakan yang akan digulirkan atau sikap politiknya.

Untuk para Voters agar mengerti betul dan tidak salah pilihannya ..sesuai hati nurani yang paling dalam. Pelajaran mahal spy dapat menularkan pemikiran sehat dan rasional. Kita semua tidak sedang pesta untuk hanya sekedar memilih namun karena ongkos politik /demokrasi cukup mahal yang bayar juga rakyat maka Rakyat lah yang menikmati kecerdasan dlm memilih pemimpinnya yang terbaik. 

Harapan kedepan partai sebaik dilebur (defusion)..hingga tresholdnya 7-10 %, sedangkan u Capress/capress kasih aza 12.5%-15% yang disesuaikan  hingga betul anak bangsa yang mumpuni akan terangkat menjadi presiden yang heabat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun