Mohon tunggu...
Mena Oktariyana
Mena Oktariyana Mohon Tunggu... Penulis - a reader

nevermore

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

We Have Always Lived in the Castle, Shirley Jackson

15 November 2019   00:06 Diperbarui: 15 November 2019   20:37 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Membaca novel ini membuat saya sadar bahwa manusia memang terkadang lebih menakutkan daripada hantu alias setan alias jurig alias demit. Lantas apa yang membuat manusia menjadi menakutkan? Jawaban saya adalah pola pikir sempit dan mulut kotor. Setidaknya dua hal itulah yang saya temukan dalam novel ini.  Buat saya ini adalah cerita horror dimana tanpa hantu di dalamnya. Manusia-manusia itu sendiri yang membuat saya merasa horror dan geram pada saat yang bersamaan. 

Blackwood bersaudara yaitu Constante dan Mary Katherine (atau yang sering dipanggil Merricat oleh kakaknya, Constante) tinggal di sebuah kastil bersama pamannya yang sakit-sakitan, Julian Blackwood. 

Mereka bertiga adalah keluarga Blackwood yang masih tersisa dimana yang lain telah tewas akibat memakan gula yang dicampur arsenic pada makan malan maut beberapa tahun yang lalu. Ya, mereka bertiga selamat karena tidak memakan gula beracun tersebut. 

Di ceritakan bahwa Constante-lah dalang dari tragedi pembunuhan massal itu. Meskipun sepanjang cerita, fakta itu tidaklah terang benderang, meskipun Constante tidak menampik bahwa dia melakukan hal itu, juga tak pernah di jelaskan apa yang melatarbelakangi pembunuhan tersebut. Hal ini membuat saya sedikit menerka-nerka bagaimana masa lalu kedua bersaudara itu, dan bagaimana hubungan mereka dengan kedua orangtuanya. Saya yakin ada latar belakang masalah yang sangat panjang dalam hubungan orang tua dan dua anak tersebut. 

Dua kali seminggu, Merricat selalu keluar untuk membeli kebutuhan bahan pokok. Dari kacamata Merricat inilah saya diajak untuk melihat kengerian yang dia rasakan setiap kali penduduk desa tersebut menatap, bergunjing, dan mengejek dirinya sepanjang perjalanan. 

Itu pemandangan yang tidak mengenakkan seandainya kau berada di posisinya kala itu. Tentu saja hal tersebut membuat Merricat gemar mengutuk mereka dalam hati. Berharap mereka semua mati saja.

Tragedi racun arsenic telah menjadikan mereka bahan gunjingan selama bertahun-tahun oleh penduduk desa. Gosip beredar luas di tengah masyarakat, ditambah bumbu-bumbu ejekan yang mereka goreng terus menerus. Segala penolakan, pengabaian, pengucilan, cemoohan memaksa Merricat dan Constante untuk menarik diri dari lingkungan sosial mereka. Kastil mereka adalah satu dan satu-satunya dunia yang mereka miliki. 

Bagaimana rasanya diabaikan? Itu menyakitkan, sekaligus menakutkan. Kau akan dipaksa menjadi yang tidak terlihat, tak kasat mata. Shirley telah memperlihatkan bagaimana caranya hantu menciptakan hantu yang lainnya. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun