Bekas pangkalan militer tersebut kemudian menjadi markas Komando TT-III/Siliwangi yang dulunya dikenal dengan nama Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) dan kini menjadi Kopassus.
Hidup berdampingan dengan lingkungan militer turut memengaruhi kehidupan masyarakat Batujajar pada umumnya. Setidaknya, masyarakat Batujajar merupakan masyarakat yang inklusif. Masyarakat di Batujajar terbiasa menerima pendatang berupa prajurit baru dan melepaskan prajurit purna tugas.Â
Tak sedikit pula dari masyarakat Batujajar kemudian memilih untuk menjadi pasangan prajurit-prajurit tersebut meski dalam bahasa Sunda terdapat paparikan (sindiran) yang berbunyi:
Boboko ragrag di imah
Ninggang kana pileuitan
Mun bogoh montong ka semah
Ari anggang sok leungiteunÂ
Yang artinya:
Wadah nadi jatuh di rumah
Terbentur dalam gudang beras
Kalau cinta jangan ke tamu
Kalau jauh terasa hilang
Meskipun demikian, hal tersebut merupakan peristiwa yang biasa bagi masyarakat Batujajar. Hal menarik yang dapat diulik dari masyarakat Batujajar adalah masyarakat yang hidup tentram meski di tengah kisruh-kisruh latihan kemiliteran. Letak Kopassus yang berada di jantung Kecamatan Batujajar membuat daerah tersebut banyak dilibatkan dalam latihan militer.Â
Dalam beberapa waktu, akan ada rombongan prajurit yang melakukan long march dengan senjata di tangah dan yel-yel penuh semangat. Alih-alih memberikan kesan bising, anak-anak sekolah justru kesenangan dan berbondong-bondong untuk turut melihat rombongan prajurit tersebut.Â
Beberapa di antara mereka mungkin menyisipkan doa menjadi prajurit seperti paman-paman tersebut. Tanpa disadari, kedekatan lingkungan masyarakat dengan lingkungan militer menjadi manfaat tersendiri bagi masyarakat Batujajar.
Pemisah antara Batujajar dengan Kecamatan Cihampelas adalah Sungai Citarum. Sungai Citarum termasuk sungai paling kotor di dunia, akan tetapi Sungai Citarum yang membelah Kecamatan Cihampelas dengan Kecamatan Batujajar merupakan sungai yang bersih.Â
Meskipun airnya tidak dalam kategori jernih, Sungai Citarum yang melewati Kecamatan Batujajar cenderung bebas dari sampah. Keadaan demikian didukung oleh program Citarum Harum.Â