Dunia sedang berduka. Wabah virus covid-19 merajalela. Sepakbola dunia terhenti. Perekonomian dunia terhambat. Politik jadi bahan asing dibicarakan. Orang-orang menjaga jarak atau bahkan menutup diri dari sosial masyarakat. Tak ketinggalan, pendidikan yang selalu menjadi garda terdepan pembangunan karakter bangsa harus masuk dalam kamar tidur tidur siswa.
Banyak cara telah dilakukan untuk mempertahankan pendidikan. Mulai belajar mandiri sampai belajar online. Di kota-kota besar, dengan banyaknya tawaran gratisan paket data, sekolah online menjadi skema pendidikan yang mudah dan murah.
Di wilayah terpencil, pendidikan di masa pandemi virus covid-19 ini sulit dijalankan secara online. Keterbatasan akses jaringan internet sampai ketiadaan alat komunikasi menjadi penghambat pembelajaran online. Akibatnya, hanya beberapa siswa saja yang mampu terlibat dalam pendidikan online.Â
Pendidikan menjadi mapet/tersumbat. Siswa kehilangan arah dalam belajar. Guru kesulitan berkreasi karena jarak menjadi kendala. Alangkah beruntungnya anak yang orangtuanya peduli terhadap pendidikan mereka. Jika tidak, tempat tidur dan halaman rumah menjadi langganan nongkrong anak-anak.
Potret pendidikan ini menuntut adanya sikap dari pemerintah untuk menyediakan strategi belajar yang paling mungkin untuk daerah terpencil. Pembelajaran online tidak bisa diterapkan di daerah terpencil. Siswa perlu mendapatkan arahan agar bisa belajar dengan baik.
Salam!