Mohon tunggu...
Melanius Oematan
Melanius Oematan Mohon Tunggu... Guru - Olahraga, sastra, musik, jurnalistik, video editor

Melton Oematan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Macetnya Pendidikan di Daerah Terpencil

27 April 2020   12:34 Diperbarui: 30 April 2020   08:34 665
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dunia sedang berduka. Wabah virus covid-19 merajalela. Sepakbola dunia terhenti. Perekonomian dunia terhambat. Politik jadi bahan asing dibicarakan. Orang-orang menjaga jarak atau bahkan menutup diri dari sosial masyarakat. Tak ketinggalan, pendidikan yang selalu menjadi garda terdepan pembangunan karakter bangsa harus masuk dalam kamar tidur tidur siswa.

Banyak cara telah dilakukan untuk mempertahankan pendidikan. Mulai belajar mandiri sampai belajar online. Di kota-kota besar, dengan banyaknya tawaran gratisan paket data, sekolah online menjadi skema pendidikan yang mudah dan murah.

Di wilayah terpencil, pendidikan di masa pandemi virus covid-19 ini sulit dijalankan secara online. Keterbatasan akses jaringan internet sampai ketiadaan alat komunikasi menjadi penghambat pembelajaran online. Akibatnya, hanya beberapa siswa saja yang mampu terlibat dalam pendidikan online. 

Pendidikan menjadi mapet/tersumbat. Siswa kehilangan arah dalam belajar. Guru kesulitan berkreasi karena jarak menjadi kendala. Alangkah beruntungnya anak yang orangtuanya peduli terhadap pendidikan mereka. Jika tidak, tempat tidur dan halaman rumah menjadi langganan nongkrong anak-anak.

Potret pendidikan ini menuntut adanya sikap dari pemerintah untuk menyediakan strategi belajar yang paling mungkin untuk daerah terpencil. Pembelajaran online tidak bisa diterapkan di daerah terpencil. Siswa perlu mendapatkan arahan agar bisa belajar dengan baik.

Salam!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun