Mohon tunggu...
Melly Ridya Putri Meiyori
Melly Ridya Putri Meiyori Mohon Tunggu... Mahasiswa - Progressor

Education

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pusaran Patriarki dalam Series Merajut Dendam

22 Desember 2023   23:59 Diperbarui: 23 Desember 2023   00:15 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Drama series yang dibintangi oleh Laura Basuki, Oka Antara, Carissa Perusset, Andri Mashadi, Tarra Budiman dan pemeran yang lain membuat saya tertarik untuk membahas series ini dengan kajian feminisme.


Series ini menceritakan mengenai sepasang suami istri yakni Nina yang diperankan oleh Laura Basuki dan Rasya yang diperankan oleh Oka Antara. Perselingkuhan menjadi tema dalam series ini. Hal yang menjadi perhatian adalah adanya budaya patriarki disepanjang series merajut dendam. Gambaran mengenai orang tua Rasya yang mendidik anak dan cucunya dengan budaya patriarki. Ia menganggap bahwa derajat perempuan dibawah laki-laki dan memandang perempuan sebagai kelas nomor 2.


Terdapat dialog-dialog patriarki yang diucapkan oleh Ayah Rasya "untung kamu ngelahirin anak laki-laki, kalo perempuan aku ceraikan kamu, laki-laki itu penerus masa depan. Perempuan itu dibawahnya laki-laki, bilangin sama Nina jangan lupakan kodratnya sebagai perempuan".


Selain itu, anak dari Nina dan Rasya mengutarakan hal yang serupa "Dapur itu hanya untuk perempuan, ngapain sih perempuan sekolah kalo ujung-ujungnya tetap didapur".


Konflik berlanjut saat Rasya selingkuh, Ibu Rasya membela dan berkata "wajarlah anak saya selingkuh kebutuhan biologisnya ga terpenuhi".


Dialog-dialog diatas merupakan contoh patriarki yang secara sadar ataupun tidak sadar dilakukan oleh masyarakat yang konservatif. Pemikiran tersebut pada akhirnya merugikan perempuan karena ketertindasan yang dialaminya.



Patriarki ini tidak selalu melulu dilakukan oleh laki-laki, tak jarang pula. Perempuan turut mendukung adanya pemikiran yang selalu menomorsatukan laki-laki dan mengesampingkan perempuan.


Pada akhir series ini diperlihatkan bahwa Nina menceraikan Rasya, Nina tetap bersinar dengan menjadi perempuan cerdas dan percaya diri.


Feminisme memandang bahwa patriarki adalah bentuk kontruksi sosial masyarakat. Sehingga pemikiran tersebut diadopsi dan ditanamkan secara turun-temurun.


Perempuan dan laki-laki adalah manusia. Posisi keduanya pun tetap sama : sebagai manusia yang merdeka. Perempuan berhak untuk merdeka dan bebas. Tidak ada pengekangan maupun tuntutan dalam masyarakat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun