Mohon tunggu...
Inovasi

Membedah Unsur Intrinsik dan Unsur Ekstrinsik dari Sebuah Kisah Cinta yang Tragis

25 Februari 2018   20:31 Diperbarui: 25 Februari 2018   20:40 1539
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Dia, Tanpa Aku adalah novel keempat karya seorang penulis bernama Esti Kinasih yang diterbitkan oleh PT Gramedia Pustaka Utama pada Januari 2008. Novel ini bertemakan kisah cinta remaja yang belum sempat tersampaikan dikarenakan maut yang memisahkan. Novel ini menceritakan tentang seorang tokoh bernama Reinald yang duduk dikelas 2 SMA. 

Tokoh Reinald diceritakan menyukai seorang gadis bernama Citra yang masih duduk dikelas 3 SMP. Reinald yang jatuh cinta kepada Citra memutuskan untuk memendam perasaannya tersebut hingga nanti gadis itu masuk SMA. Ronald terus mengamati gadis tersebut dari jauh. Ia mengumpulkan segala informasi mengenai gadis tersebut. Sembari menunggu gadis itu masuk SMA, Ronald melakukan berbagai persiapan untuk menyatakan perasaannya. Mulai dari memaksa Andika yang merupakan temannya untuk mentraktirnya, serta berjualan lontong dan bakwan udang di sekolah. 

Semua hal itu ia lakukan agar bisa mengumpulkan uang dan membeli kaos serta jeans baru yang nantinya akan ia kenakan saat menemui gadis itu untuk pertama kali. Ronaldpun akhirnya harus kecewa dikarenakan Citra masuk ke SMA yang sama dengan adiknya, Reinald. Setelah Citra resmi mengenakan seragam putih abu-abu Ronald akhirnya memberanikan diri menemui gadis itu. 

Semua persiapanpun telah ia lakukan hingga akhirnya iapun tiba di gang dekat rumah Citra. Sebuah mobil sedan dengan kecepatan maksimum berhasil merengut harapan Ronald, ia tertabrak dan mautpun memisahkannya dari Citra. Kematian Ronald membuat banyak pihak terpukul, terutama Reinald dan Andika.

Tak hanya mengangkat tema percintaan, novel ini juga mengangkat kisah persahabatan serta persaudaraan antar tokoh. Novel ini menceritakan kedekatan Reinald dan Ronald sebagai saudara, serta persahabatan yang sangat erat antara tokoh Reinald dan Andika. Selain mengangkat tema percintaan, novel ini juga dibumbui dengan tema horror. Akan tetapi, lebih dominan menceritakan kisah percintaannya. 

Seperti pada halaman pertama novel ini yaitu Karena belum bisa PDKT itulah, selama ini Ronald hanya melihat Citra dari jauh. Melihat, memperhatikan, mengamati. Kadang Ronald "mengantar" cewek itu pulang. Mengantar dalam tanda kutip karena Citra tidak pernah tahu ada cowok yang terkadang ikut naik bus yang ditumpanginya hanya karena ingin melihatnya lebih lama.

Halaman 55 pada novel ini menunjukkan bagaimana eratnya persahabatan yang terjalin diantara Andika dan Reinald "Kalo gue lagi bete di kelas, pengin cabut, biasanya ada orang yang matimatian ngotot ke guru. Bilang kalo gue sebenernya lagi sakit parah, dam menurut petunjuk dokter, meskipun di sekolah kudu tetep sering-sering istirahat. Lebih sering istirahat lebih bagus. Ada orang yang mati-matian belagak nggak tau di mana gue nongkrong kalo lagi cabut. Sekarang tu orang sudah nggak ada lagi, Ren..."

Kutipan pada halaman 130 menggambarkan bagaimana Reinald merindukan Ronald kakaknya yang sudah tiada Reinald jatuh terduduk tanpa sadar. Ia menangis terisak. Ia kangen Ronald. Ia kangen kakak satu-satunya itu. Seandainya bisa bertemu lagi, sebentar juga nggak apa-apa. Reinald memohon lirih, namun sadar permohonan itu musykil. Hanya akan semakin melukai dirinya sendiri.

Halaman 132 menunjukkan sisi horror dari novel ini, bagian ini menceritakan kembalinya tokoh Ronald yang pada dasarnya sudah meninggal Tak salah lagi. Ronald memang datang. Dia kembali. Dia pulang. Dan sudah bisa dipastikan... itu untuk Citra

Novel ini memiliki alur campuran. Cerita novel maju kedepan, namun diselingi beberapa keejadian-kejadian di masa lalu tentang Ronald yang kemudian mengubah jalan cerita dari novel tersebut.

Penggambaran tokoh merupakan hal yang cukup penting pada cerita. Penggambaran tokoh yang baik mampu membuat pembaca membayangkan kehadiran tokoh sehingga cerita dapat lebih hidup. Didalam cerita ini, tokoh yang sangat mempengaruhi jalannya cerita diantaranya adalah Reinald, Ronald, Andika, serta Citra. Reinald merupakan seorang remaja kelas 2 SMA yang berwatak humoris, pantang menyerah, mudah bergaul, sabar, setia kawan, serta perfectionist. Hal tersebut dibuktikan dengan perilaku tokoh Ronald di dalam novel

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun