Mohon tunggu...
AyooNulis
AyooNulis Mohon Tunggu... Mahasiswa

Menulis.... menyuarakan suara tak terdengar

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kehadiran Pemekaran Mapia Raya membawa Kepunahan ekstensi SDA dan SDM

17 Mei 2025   19:34 Diperbarui: 17 Mei 2025   19:34 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Gunung weylaand 

Tanah Papua adalah jantung kehidupan masyarakat adat, simbol identitas, dan warisan leluhur yang tak tergantikan. Lebih dari sekadar hamparan lahan, tanah ini adalah penghubung antara manusia, budaya, dan alam. Namun, hari ini, tanah Papua berada dalam ancaman besar akibat maraknya penjualan kepada pihak luar yang tidak memahami nilai tanah ini bagi masyarakat adat. Makna Tanah Papua Bagi masyarakat Papua adalah simbol kehidupan. Ia adalah tempat tinggal, sumber pangan, dan ruang untuk menjalankan tradisi adat yang telah diwariskan oleh leluhur. Di setiap sudut tanah ini, ada nilai spiritual, sosial, dan budaya yang menjadikannya tak ternilai harganya.

Selain itu, tanah Papua adalah pusat kekayaan alam yang menopang kehidupan lokal. Hutan yang lebat, sumber air yang melimpah, serta keanekaragaman hayati yang kaya merupakan bagian dari tanah ini. Hilangnya tanah berarti hilangnya jati diri dan sumber kehidupan bagi masyarakat adat. 

Dalam hal ini, kehidupan orang asli Papua seiring berjalannya waktu, Negara republik Indonesia berupaya mempetahkan wilayah Papua untuk mengeksploitasi kekayaan alam Papua, untuk melancarkan misi itu, Tanah Papua dimekarkan menjadi Enam Provinsi, Selain Papua dan Papua barat ada Empat provinsi baru yang di mekarkan di tanah Papua yakni Papua Selatan, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Barat.

Papua Selatan, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan lebih dulu diresmikan dengan Rancangan undang-undang (RUU) tentang daerah otonomi baru (DOB) ketiga provinsi itu disahkan pada akhir Juni 2022. Setelah dimekarkan provinsi, Tentu ini menjadi Ancaman serius yang di hadapi oleh Masyarakat di Enam Provinsi ini. Alam Papua akan terancam dengan kehadiran berbagai Perusahaan-perusahan yang dikawal TNI/Porli di atas Tanah Papua. Dan kemudian, semua hak keaktivan masyarakat sendiri dikendalikan oleh militerisme yang semena-mena diatas tanah Papua. Setelah pemekaran disahkan oleh pemerintah pusat, pastinya akan terjadi program transmigrasi dari negara untuk memindahkan penduduknya yang padat ke tanah Papua, tentu dalam hal ini, ekstensi SDM dan SDA akan terancam punah dengan melihat realita-realita sebelumnya yang terjadi di atas tanah Papua yang penduduk non Oap makin banyak dibandingkan dengan orang asli Papua, sampai orang asli Papua sendiri menjadi penonton atas diatas tanahnya sendiri.

Pemekaran Papua tengah menjadi salah satu sorotan utama untuk memudahkan para perakus mengekploitasi sumber daya alam. salah satu contoh terbesar adalah perusahaan PT. Freeport yang ada saat ini. selain itu perusahaan-perusahaan lainnya seperti kelapa sawit yang tidak menguntungkan bagi rakyat Papua. Pemekaran Papua tengah menjadi anjaman bagi kami dan generasi kedepan.

Setelah pemekaran provinsi Papua Tengah, Wilaya Mapia yang dibawah naungan kabupaten Dogiyai menjadi topik pembicaraan utama saat ini, dengan adanya bocoran pemekaran Mapia Raya yang disampaikan di unggahan video Facebook oleh salah satu intelektual Mapia yang dimaksudkan wilayah Mapia menjadi salah satu kabupaten Mapia Raya (DOB) menjadi gagasan otonomi baru. Isu pemekaran daerah memang bukan hal baru di Papua. Selama beberapa dekade terakhir, puluhan DOB lahir dengan tujuan mendekatkan pelayanan publik dan mempercepat pembangunan di atas tanah Papua. 

Namun, dalam banyak kasus yang terjadi, justru sebaliknya. Infrastruktur minim, pelayanan publik tidak maksimal, dan konflik lahan kerap mewarnai daerah-daerah hasil pemekaran; Bukan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang terjadi, malah menambah kekhawatiran terhadap masyarakat Mapia. karena tentunya para militerisme akan kedatangan jika hadirnya suatu pemekaran. Kemudian akan terjadi konflik antara masyarakat dengan militerisme yang merasa tidak nyaman dengan kehadiran di atas tanahnya sendiri.

Pemekaran memang bisa membawa pembangunan, tapi juga bisa membawa penderitaan. Yang untung hanya segelintir orang dan para elit-elit politik. Tapi masyarakat sendiri akan menanggung beban. Mereka bisa kehilangan tanah, alam, bahkan identitas budaya yang sudah diwariskan turun temurun, generasi ke regenerasi. Bukan hanya kehilangan sumber kehidupan namun juga kehidupan Anak cucu kedepan. 

Apabila pemekaran mapia raya terjadi di wilayah Simapitowa maka tanah mapia akan dikuasai oleh militer dengan alasan mengamankan masyarakat Simapitowa melainkan ada tujuan tersendiri yang mereka merencanakan yakni, menakuti-nakuti orang mapia bahkan ditembak mati nantinya. Ini fakta bukan hoax yang perlu sadari terutama Tim perumus Mapia Raya. Dari kehadiran Pemekaran juga akan mendatangkan transmigrasi besar-besaran karena melihat alam yang begitu utuh, sehingga orang mapia akan tersingkirkan dari tanahnya sendiri dan dikuasai oleh orang pendatang. 

Maka Dengan melihat dan memahami arti dari suatu pemekaran yang membawa dampak buruk bagi masyarakat, tentunya masyarakat Mapia dan intelektual yang ada kita harus menyadari apa yang terjadi setelah hadirnya suatu pemekaran. Pemekaran sebelumnya menjadi salah satu contoh terbesar yang kita pahami. Kehidupan Orang mapia hidup dari hasil olah tanah. Masyarakat orang mapia selama beberapa dekade sebelumnya hidup bergantung pada hasil olah tanah dengan berkebun menjadi tantangan dan hambatan tersendiri, karena mapia besar akan dikuasai oleh para kapitalis yang mau mengeksploitasi sumber daya alam. Eksplorasi sumber daya alam itu terjadi maka hutan akan dibabat, tanah akan di ambil, air sungai akan mengerin. Belum lagi oksigen yang kita hirup setiap hari akan menjadi racun dari pembuangan asap perusahaan sehingga kehidupan orang mapia akan terancam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun