Ibu Muda Kembali Menulis

Seorang penulis di Kompasiana penah menulis bahwa, "Menulis, kini tepatnya mengetik, adalah seni mengungkapkan pikiran atau apa yang dipikirkan melalui tulisan; sama halnya dengan berhomoli/a, berfilsafat, berfilosofi, yang pada dasarnya adalah seni mengungkapkan pikiran melalui kata-kata. Oleh sebab itu, para filosof pada masa lalu, bukan hanya menghasilkan kata-kata bermakna, namun tak sedikit yang mewariskan tulisan-tulisan atau buku. Dengan demikian, generasi berikut dapat menerima dan diwarisi ilmu serta hikmat yang ada pada mereka Selain itu, pada masa kini, menulis pun merupakan hobby, isi waktu luang, atau berbagi (ilmu, pengetahuan, pengalaman, berita, cerita, opini) dengan kepada orang lain; bisa melalui buku (komersil dan gratis), web-site, blog, dan lain-lain, ..." Saya mengamini pesan-pesan yang tersebut.

Karena itu, saya menjadi tertarik dan "memaksakan" diri untuk untunk mengungkapkan pikiran, opini, pendapat, perhatian, kasih sayang, bahkan ketidaksukaan dan amarah melalui tulisan; itu niatnya. Sejak 2013, saya masuk dalam komunitas Kompasianer, namun cuma beberapa tulisan yang sempat terpublish. Semuanya akibat dari kerja dan tugas-tugas, studi pasca sarjana, sekaligus sebagai single parent.

Ditambah lagi dengan catatan e-mali dan pasword akun Kompasiana, raib entah kemanana. Lebih dari seminggu yang lalu, ketika mau membuang tumpukan  kertas-kertas tak terpakai, muncul mini book notes; di dalamnya ternyata berisi semua alamat web, situs, e-mail dan pasword. Mujizat kecil, ia muncul lagi.

Niat, menulis kembali; kembali menulis di Kompasiana.

Namun, waktu, kerja, tugas, anak, juga meminta waktu sentuhan dan perhatain; duduk dan mencari solusi yang tepat. Ternyata ada sambutan hangat dari teman-teman yang mempunyai keinginan sama yaitu menulis. Melakukan diskusi sejenak melalui WA; mereka pun antusias. Sehingga Ibu Muda pun berubah.

Akun Kompasiana Ibu Muda, url http://www.kompasiana.com/melkianus, tetap dipertahankan. Namun personilnya berubah atau betambah; Ibu  Muda menjadi akun bersama atau bersama-sama menulis. Para personil Ibu Muda yaitu

1. Ita Tarigan, Jakarta; Aktif sebagai tenaga pengajar Bahasa Inggri dan motivator keluarga 
2. Dwi Indah Agustin, Denpasar Bali; Praktisi Parawisata
3. Eni Mardiyanti, Kudus, Jawa Tengah; Aktivis pekerja/buruh dan pencegahan HIV AIDS
4. Suwadi Sri Peni, Singapura; Pekerja Migran

Semua personil di atas adalah permpuan-permpuan biasa, yang ingin orang lain menjadi luar biasa; masing-masing dengan keragaman latar belakang, namun menyatu sebagai Ibu Muda yang menulis untuk semua.

Semua personil Ibu Muda, walau tak tergolong muda banget, tergolong minim pengalaman di Kompasian; dan dalam "ke-minim-an" itu, tetap nekad menulis, walau nanti diomelin banyak orang. Jika ada, maka bagi kami, itu adalah perhatian dan masukan agar menjadi lebih baik.

Untuk teman-teman di Kompasiana, monggo berteman dengan kami; atau bisa bergabung bersama kami di Ibu Muda 

 

IBU MUDA - FOTO IBU MUDA