Hari Raya Idul Fitri merupakan momen penting yang ditunggu-tunggu oleh seluruh umat Muslim sebagai bagian dari tradisi merayakan kemenangan setelah sebulan penuh berpuasa, masyarakat di Indonesia memiliki berbagai persiapan, salah satunya adalah membeli perhiasan baru.
Menjelang Hari Raya Idul Fitri pembelian perhiasan emas meningkat dengan pesat, dibuktikan dengan keramaian konsumen untuk pembelian perhiasan dan beberapa karyawan terlihat sibuk melayani konsumen.
Data Menikatnya Penjualan Perhiasan Menjelang Hari Raya Idul FitriÂ
Dari berbagai data laporan juga menunjukan bahwa penjualan perhiasan menjelang Hari Raya Idul Fitri sangat meningkat hinga 2x lipat dari hari biasanya menurut Aurellia, Anindyadevi. (Detik jabar)
Menurut Pratomo, Gagas Yoga. Data Liputan6.com, Jakarta "Menjelang Lebaran, tren pembelian emas oleh masyarakat cenderung meningkat. Hal ini diungkapkan oleh Pegadaian yang mencatat peningkatan transaksi emas seiring dengan pembagian Tunjangan Hari Raya (THR)."
Fenomena pembelian perhiasan menjelang Lebaran telah berkembang menjadi tradisi yang kuat dan berdampak pada pasar perhiasan nasional.
Teori yang relevan dalam memahami perilaku konsumen terhadap Pembelian Perhiasan Emas Menjelang Hari Raya Idul Fitri adalah teori segmentasi pasar, konsumen dipengaruhi berdasarkan faktor budaya, ekonomi, psikologis, sosial.
1.Faktor Budaya dan Tradisi
Idul Fitri adalah acara yang penuh dengan tradisi dan termasuk dalam hal berpenampilan adalah salah satunya. Lebaran biasanya dianggap sebagai kesempatan untuk bersilaturahmi tetapi juga kesempatan untuk menunjukkan pencapaian dan kesejahteraan yang telah diraih selama setahun terakhir. Akibatnya, banyak orang yang merasa perlu mengenakan perhiasan baru untuk tampil lebih berkelas dan elegan.