Mohon tunggu...
Melisya IndahPratiwi
Melisya IndahPratiwi Mohon Tunggu... Guru Matematika

Menjadi guru yang dirindukan adalah harapan saya

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Tantangan Menjadi Guru Generasi Alpa

6 Mei 2025   21:52 Diperbarui: 6 Mei 2025   21:52 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Tugas seorang guru salah satunya adalah memberi pendidikan bagi peserta didik untuk lebih siap beradaptasi dengan budaya asing tanpa meninggalkan adat budaya di negeri sendiri. Tentu saja tugas ini tidaklah mudah dengan adanya pengaruh dari penggunaan media digital di lingkungan anak-anak sekarang. Dengan banyaknya paparan digital di lingkungan mereka, anak-anak sekarang yang bahasa kerennya Gen Alpha memiliki karakter yang berbeda sehingga membutuhkan perlakuan yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

Siapa itu Gen Alpha?

Dikutip dari Parents, generasi Alpha adalah anak-anak yang lahir pada atau setelah tahun 2010. Generasi Alpha atau dikenal sebagai generasi digital tentunya sangat akrab dengan teknologi dibandingkan dengan generasi lainnya. Hal ini menyebabkan mereka akan mengaitkan teknologi dalam berbagai aspek kehidupan mereka.

Tantangan yang akan dihadapi guru terhadap Gen Alpha

Perubahan nilai karakter

Karakter generasi alpha tidak sedang baik-baik saja. Banyak kasus penyimpangan yang mereka lakukan seperti perundungan, tawuran, kekerasan seksual dan lainnya menjadi PR besar dalam dunia Pendidikan. Guru yang biasanya menjadi tauladan kini pun ikut terseret menjadi korban perundungan. Apa sebenarnya yang salah dalam pergaulan generasi Alpha. Jawabnnya tidaklah jauh dari penggunaan media sosial yang tidak tepat. Menurut KBBI, media sosial adalah laman atau aplikasi yang memungkinkan pengguna dapat membuat dan berbagi isi atau terlibat dalam jaringan sosial. Nah, konten dalam media sosial ini juga memiliki dampak positif dan negatif,  manfaat penggunaan media sosial yakni seseorang terbantu untuk mengumpulkan pundi- pundi uang melalui online shop. Namun, jika tidak berhati-hati generasi alpha juga akan mudah terpengaruh oleh isi dari media sosial yang tidak bermanfaat, seperti video tawuran, pergaulan bebas dan lainnya. Jika dulu seorang anak akan hormat jika dimarahi oleh guru mereka, sekarang sebaliknya mereka menjadi benci dan marah terhadap guru tersebut. Hal ini terjadi karena karakter yang salah dari media sosial tersebut dianggap sebuah kebenaran.

Oleh sebab itu, dibutuhkan kerja sama antara guru dan orang tua untuk mengawasi aktivitas digital generasi Alpha untuk lebih terarah dan cerdas dalam menggunakan media sosial. Selain itu, guru juga diharapkan mampu menjadi tempat untuk berbagi cerita oleh peserta didik. Rasa percaya dari peserta didik inilah yang diharapkan menjadi jalan guru dalam menanamkan nilai-nilai karakter kepada peserta didik.

Melek Teknologi

Melanjutkan pada ulasan sebelumnya, begitu berat tantangan seorang guru dimana mereka  harus ikut cerdas dalam penggunaan tegnologi. Melek teknologi bisa diartikan sebagai paham akan penggunaan teknologi adalah kemampuan yang harus dimiliki seorang guru. Bagaimana tidak, di zaman sekarang  melalui benda digital bernama smartphone, setiap orang bisa menemukan apa saja yang mereka inginkan. Bagi peserta didik, setiap tugas sekolah tentu akan lebih mudah untuk diselesaikan. Salah satunya saja penggunaan situs belajar Brainly dalam sekejap akan menjawab persoalan yang diberikan hanya dengan bermodalkan internet pada smartphone. Namun kebiasaan ini akan memperburuk kemampuan mereka dan cenderung pasif dalam menggali potensi mereka. Oleh sebab itu, seorang guru harus melek teknologi agar mampu mengimbangi gaya belajar peserta didik dan membimbing mereka untuk tetap jujur dalam setiap tugas. Guru dengan kemampuan menggunakan berbagai aplikasi menarik untuk menciptakan sendiri soal-soal sesuai dengan kisi-kisi pembelajaran dan karakter peserta didik diharapkan melatih peserta didik menggali potensi mereka dengan penuh semangat.

Sekali lagi, tidaklah mudah menjadi seorang guru untuk generasi Alpha jika gurunya sendiri tidak mampu mengimbangi kemampuan generasi Alpha dalam berselancar di dunia digital. Tetap semangat wahai para guru. Setiap ilmu yang engkau berikan akan dihitung sebagai sedekah jariyah "Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau doa anak yang soleh." (HR. Muslim). Semoga menjadi penyemangat para guru untuk mendidik generasi Alpha yang  berkarakter. Aminnn.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun