Mohon tunggu...
Melisamw
Melisamw Mohon Tunggu... Instructional technology

Ayo belajar bersama !

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Adaptive and Engaging E-Learning : Inovasi pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Pendidikan Jarak jauh

21 Maret 2025   10:27 Diperbarui: 21 Maret 2025   10:27 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Ringkasan Pidato Pengukuhan Guru Besar Prof. Herman Dwi Surjono, Ph.D.

Angka Partisipasi Kasar (APK) perguruan tinggi di Indonesia masih tergolong rendah. Untuk meningkatkan APK, pemerintah bersama Kemendikbud telah melakukan berbagai upaya, seperti pemberian beasiswa dan penambahan daya tampung perguruan tinggi. Salah satu solusi yang dapat diterapkan adalah Pendidikan Jarak Jauh (PJJ), yang memungkinkan lulusan SMA/SMK untuk tetap mendapatkan akses pendidikan tinggi. Saat ini, Universitas Terbuka menjadi institusi yang ditunjuk secara khusus untuk menyelenggarakan PJJ.

Sejak tahun 2006, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) telah mengembangkan sistem e-learning bernama BESMART, yang digunakan oleh dosen dan mahasiswa dalam proses pembelajaran. Namun, pengembangan PJJ menghadapi tantangan besar, terutama dalam menciptakan pembelajaran yang menarik dan sesuai dengan karakteristik peserta didik. Oleh karena itu, adaptive learning menjadi penting agar sistem pembelajaran dapat menyesuaikan dengan kebutuhan dan gaya belajar mahasiswa. Dengan penyelenggaraan PJJ yang baik, diharapkan mutu serta relevansi pendidikan dapat meningkat.

PJJ memiliki dua tujuan utama, yaitu:

1. Meningkatkan akses pendidikan, sehingga lebih banyak masyarakat yang dapat mengenyam pendidikan tinggi.
Meningkatkan mutu pendidikan, dengan memanfaatkan teknologi dalam proses pembelajaran.

2. Untuk mendukung efektivitasnya, PJJ memerlukan rancangan dan administrasi khusus. Seiring dengan perkembangan teknologi, PJJ kini semakin berkembang secara global, didukung oleh berbagai model pembelajaran seperti online learning, virtual learning, dan web learning. PJJ sendiri mengalami evolusi dari metode distance education ke sistem yang lebih modern, di mana e-learning menjadi tulang punggung utama dalam penyelenggaraannya.
Selain PJJ murni, terdapat juga model blended learning, yaitu kombinasi antara e-learning dan pembelajaran tatap muka. Model ini terbukti efektif dan telah diterapkan di UNY. Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi di Indonesia, seperti penggunaan big data, sistem e-learning sebaiknya dapat disesuaikan dengan karakteristik serta gaya belajar pengguna agar semakin efektif.

Penelitian eksperimen yang dilakukan terhadap 67 mahasiswa di Fakultas Teknik menunjukkan bahwa e-learning berbasis adaptive learning lebih efektif dibandingkan e-learning konvensional. Selain itu, mahasiswa saat ini aktif menggunakan media sosial seperti Facebook, sehingga platform e-learning yang dirancang dengan konsep engaging learning dapat meningkatkan keterlibatan mahasiswa dalam pembelajaran.

Agar tidak membosankan, e-learning sebaiknya dilengkapi dengan ice breaker serta teknologi Web 2.0, yang memungkinkan interaksi lebih dinamis dalam aktivitas online learning. Selain itu, penggunaan multimedia interaktif dalam e-learning juga dapat menjadikan proses pembelajaran lebih menarik dan efektif.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun