Mohon tunggu...
melisa emeraldina
melisa emeraldina Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis untuk Berbagi Pengalaman

"Butuh sebuah keberanian untuk memulai sesuatu, dan butuh jiwa yang kuat untuk menyelesaikannya." - Jessica N.S. Yourko

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Dia Pulang Berbekal "Kunci Surga" di Tangannya

2 Agustus 2021   20:38 Diperbarui: 2 Agustus 2021   22:28 1800
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saya dan suami saat pemakaman Om (Dokpri)

Waktu menunjukkan pukul 07.44. Saya sedang di mobil bersama suami menuju Tanah Kusir.

"Kami sudah dekat lokasi.." tulisku mengabarkan pada grup WhatsApp keluarga.

Saya menutup ponsel, lalu bertanya pada suami  "Hon, hidup itu apa sih?"

"Iya aku juga sering nanya gitu dalam hati" katanya.

"Kita ngapain ya hidup" tanyaku lagi.

Lalu sepanjang perjalanan, kami hanya terdiam bersama, tanpa jawaban atas pertanyaan-pertanyaan kami.

Kami sedang dalam perjalan menuju Taman Pemakaman Umum Tanah Kusir. Paman kami, Om Ilham, yang sering kami panggil Om Bangted  meninggal dunia pada 31 Juli 2021, setelah berjuang melawan covid. Dia pergi menyusul Om kami yang lain, yaitu Om Bambang, yang telah mendahului pada 21 Januari 2021.

Sedikit cerita, nama "Bangted" dipilihnya sendiri, yang artinya "Abangnya Butet" menunjuk pada adik perempuannya. Sebagaimana kita tahu Butet adalah panggilan bagi anak perempuan di suku Batak.

Saya dan Om Bangted tidak ada keterkaitan darah, karena dia Om dari suamiku. Namun itulah uniknya keluarga Batak Mandailing. Kekeluargaannya erat sekali. Sampai saya sendiri sejak menikah 3 tahun lalu, jadi lebih dekat dengan keluarga besar suamiku dari pihak Ayah ini, dari pada keluargaku sendiri yang kebetulan juga sebagian besar tinggal jauh di Solo. 

Bagaimana tidak, setiap ada kebahagiaan, kami merayakannya dengan kumpul bersama keluarga besar. Acara ulang tahun, kelulusan, ulang tahun perkawinan, diterima di Universitas dan perayaan lainnya.

Hidup yang Mempermudah Orang Lain

Baik, kembali ke cerita tentang pemakaman Om Bangted. Prosesnya sangat mudah sekali. Om Roy, yang membantu mengurus supaya bisa dimakamkan di TPU Tanah Kusir (yang mana biasanya meninggal karena covid dimakamkan di Rorotan) mengaku hanya butuh 15 menit mengurusnya. Dia pun cukup takjub karena biasanya prosedur semacam ini terkadang lama dan berbelit.

Kata Mama mertuaku, orang kalau hidupnya memudahkan orang lain, meninggalnya pun dipermudah Allah, dan tidak akan merepotkan orang lain. Ini benar saja. Om ku ini tidak pernah mau menyusahkan orang lain, suka membantu dan banyak beramal. 

Anaknya pun mengungkapkan bahwa semasa hidup, kalau mau pergi tidak mau diantar dia pilih naik taksi supaya tidak merepotkan anaknya. Hal ini juga dibenarkan oleh teman-temannya.

Banyak Menyambung Silaturahmi

Ada yang membuatku kagum pada Om ku satu ini. Dia rajin sekali menyambung silaturahmi. Sering sekali dia mengajak keluarga besar yang jumlahnya tentu puluhan orang untuk makan bersama di Mall, nonton bareng, liburan bareng. Dia senang mempertemukan orang dan bersilaturahmi. Dia pun aktif dalam ikatan alumni dan juga berbagai organisasi. 

Sifatnya yang lucu, ramah dan murah hati membuatnya disayang banyak orang.

Pemakaman karena covid biasanya sepi. Hanya petugas dan keluarga terdekat. Berbeda dengan pemakaman Om ku ini. Untuk kategori pemakaman karena covid, banyak temannya yang datang. Tentunya kami memperhatikan protokol kesehatan. Kami menjaga jarak dan saling menyebar. Beberapa dari mereka melakukan streaming zoom dengan grup masing-masing. 

Aku mendengar banyak tangisan dari handphone.
Anaknya sendiri juga membuka streaming zoom. Untuk kapasitas 100 orang, dan penuh, hingga beberapa orang tidak dapat masuk lagi.

Aku sendiri berinisiatif membuat dokumentasi dalam bentuk foto maupun video. Untuk bisa disebarkan kepada keluarga yang tidak dapat hadir.

Orang yang banyak menyambung silaturahmi, kepergiannya akan dirindukan banyak orang.

Rajin Beramal

Pada tanggal 31  malam, aku menerima sebuah kiriman video solat ghoib dari para santri di sebuah pesantren yang sering dikunjungi Om ku ini. Masha Allah... banyak sekali yang mendoakannya.

Persiapan Solat Ghoib di Pesantren (Dok. Pesantren)
Persiapan Solat Ghoib di Pesantren (Dok. Pesantren)

Allah menitipkan banyak rejeki melalui Om ku ini. Dan dia pun telah menyalurkan kepada banyak orang yang membutuhkan. Om ku rajin beramal, ke beberapa Pondok Pesantren, ke keluarga, ke berbagai organisasi dan lainnya. Dia juga memiliki puluhan anak asuh, membantu banyak keluarga dengan memberi pekerjaan, dan banyak amal lainnya.

Dia juga membantu organisasi pemuda yang kuikuti, yaitu organisasi AMP. Dia pernah membantu kami dalam acara mudik gratis bagi pemuda perantauan dan juga kegiatan bagi beras saat awal pandemi covid.

Sungguh amalnya ini memberikan inspirasi bagi kami semua. Banyak doa terlantun saat kepergiannya.

Hingga aku sempat bertanya pada suami. "Aku kalau meninggal orang-orang banyak yang sedih nggak ya? Bakal banyak yang doain aku nggak ya?"

"Makanya banyak beramal, banyak bantu orang, mudahkan orang dan silaturahmi" kata suami ku.

Bekal Kunci Surga

Ada sebuah Masjid di kampung halaman Oppung (Ayah dari Om Bangted). Oppung pernah berpesan secara pribadi padanya, untuk menyisihkan rejeki memperbaiki Masjid itu bila ada rejeki.

Potret Masjid Raya Miftahul Jannah sebelum dan sesudah direnovasi. (Google Map)
Potret Masjid Raya Miftahul Jannah sebelum dan sesudah direnovasi. (Google Map)

Dia telah melaksanakan wasiat itu. Pada tahun 2018 dia menyumbang besar untuk renovasi total Masjid tersebut. Nama Masjidnya "Miftahul Jannah" yang bila diartijan dalam bahasa Indonesia artinya "kunci Surga".

Om Bangted... Dia pergi berbekal "Kunci Surga". Sungguh ini kepergian yang diinginkan banyak orang.

Om Bangted (depan) dimakamkan di atas makam Ayahnya (belakang) (dokpri kelg)
Om Bangted (depan) dimakamkan di atas makam Ayahnya (belakang) (dokpri kelg)

Om,  telah selesai semua tugasmu di dunia... Semoga amal ibadahmu membawamu ke Jannah... 

Dan Allah mengampuni segala salah khilafmu Om.. Sampai jumpa kembali. Engkau akan selalu dirindukan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun