Keuntungan saat itu hingga jutaan rupiah. Sampai terkadang produk aku berikan gratisan ke teman terdekat atau keluarga.
Andi mungkin tidak pernah tahu betapa telepon randomnya telah membawa rejeki yang luar biasa banyaknya untuk aku. Semoga amal ilmunya kepadaku dibalas oleh Allah SWT.
Inti dari ceritaku ini adalah bahwa sebenarnya ada banyak kesempatan yang bisa kita ambil dari percakapan kita dengan seseorang, ada banyak ilmu gratis yang bisa kita dapatkan dari silaturahmi. Baik dari orang yang kita kenal atau tidak kita kenal. Termasuk melalui blog Kompasiana ini.
Kalau kita mau berpikiran positif dan tidak langsung men-judge seseorang, mungkin kita bisa mendapatkan manfaat. Bayangkan bila aku langsung berpikir dia penipu atau menutup teleponnya. Aku mungkin tidak akan memiliki tabungan jutaan saat aku masih kuliah.
Aku paham banyak sekali penipuan yang terjadi di media sosial apalagi jenis telepon tidak dikenal seperti itu. Tapi setidaknya dengarkanlah dahulu.
Ini juga berlaku dalam pergaulan. Kadang kita sudah menjudge seseorang dia tidak asik, dia cupu, dia aneh, atau dia tidak menarik. Bahkan dalam pergaulan pun sering ada kelompok-kelompok. Seperti kelompok good looking, kelompok kaya, kelompok pintar, kelompok gaul dan sebaliknya kelompok cupu. Seolah semua terbagi dan ada wilayahnya masing-masing.
Kita jadi mem-block informasi berharga dari orang lain. Kita hanya tahu dunia kelompok kita sendiri saja.