Mohon tunggu...
Melia Fitriani
Melia Fitriani Mohon Tunggu... Guru - guru, penulis, dan editor

Seorang guru yang gemar menulis fiksi dan menjadi editor lepas untuk naskah nonfiksi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sindrom I Hate Tuesday

2 Juli 2020   15:14 Diperbarui: 2 Juli 2020   15:23 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Bisa jadi." Aku menghela napas panjang. Kalau sudah gini, mau hafalan seperti apapun pasti menguap lagi. Konsentrasiku buyar karena memikirkan hal ini.

Rini geleng-geleng kepala melihatku. "Coba nanti kamu bicarakan lagi sama mama kamu, El."

Aku tidak menjawab ucapannya.

***

"Assalamu'alaikum," ucapku ragu-ragu ketika memasuki ruangan bernuansa oranye itu. Seorang wanita cantik berkaca mata mendongak dan tersenyum.

"Wa'alaikum salam warahmatullah. Silakan masuk, Elvira. Silakan duduk!" jawabnya ramah.

Aku memilih duduk di sofa yang terletak di samping meja kepala sekolah. Lagi-lagi Bu Hani tersenyum.

"Kenapa kamu tidak memilih duduk di kursi depan saya ini, El?"

"Saya tidak mau dianggap seperti anak nakal yang sedang diinterogasi, Bu," jawabku mantap.

Bu Hani manggut-manggut. Dia mengalah, beranjak dari tempat duduknya dan menuju sofa. Setelah bersalaman, kami berdua pun mulai bercakap-cakap.

"Saya sudah mendengar banyak tentangmu dari Bu Ratna dan bapak ibu guru yang lain," ucapnya membuka percakapan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun