Mohon tunggu...
Melda Suryana
Melda Suryana Mohon Tunggu... Dosen - Mahasiswa Jurusan Akuntansi Siber Asia. Dosen Fakultas Kedokteran Ukrida. Financial Educator

Bergerak di bidang kesehatan dan keuangan dengan visi misi meningkatkan pemahaman masyarakat agar menjadi lebih sehat dan sejahtera .

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Manfaat dan Manajemen Konflik

28 Juli 2021   23:18 Diperbarui: 28 Juli 2021   23:46 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Konflik sering terjadi di  kehidupan sehari-hari  dalam diri sendiri atau  dengan orang lain, di dalam kelompok atau antar kelompok. 

Konflik seringkali dianggap hal yang perlu dihindari dan dianggap merugikan karena seringkali dampak konflik membawa kepada keributan, pertikaian, permusuhan dan lainnya. 

Kenyataannya konflik merupakan hal yang tidak dapat dihindari dan dapat memberikan banyak manfaat penting dalam kehidupan, terutama jika ditangani dengan baik. Konflik merupakan adanya keadaan ketidaksetujuan, kontroversi,  pertentangan, perbedaan yang diekspresikan baik secara terbuka maupun tertutup.

Konflik dapat membawa dampak yang membangun (konstruktif) ataupun yang merusak (destruktif), tergantung dari cara menanganinya. Ketika dikelola dengan baik, konflik dapat bersifat konstruktif, di antaranya:

1. Konflik dapat menyadarkan adanya ketidakberesan dalam sistem manajemen, sehingga dapat segera diperbaiki.

Misalnya ketimpangan pemberian tugas, ketidakrapian sistem administrasi, ketidakjelasan prosedur operasional dapat memicu konflik antar individu, di mana hal yang perlu diperbaiki bukan individunya melainkan sistem dan prosedurnya.

2. Konflik dapat memperbaiki pola penerimaan informasi menjadi lebih jelas dan saling memahami.

Misalnya anggota team dengan  tipe visual mendapat perintah dari pemimpin dengan tipe auditorik yang hanya memberikan perintah secara lisan. Tentunya anggota team ini belum tentu melaksanakan tugas dengan baik karena yang dibutuhkannya adalah perintah dalam bentuk tulisan. Hal ini dapat menjadi konflik jika pemimpin tidak menyadari pentingnya perintah dalam bentuk tulisan kepada anggota teamnya. 

3. Konflik karena perbedaan pendapat dan sudut pandang memicu ide baru dan pola pandang yang lebih luas.

Jika seseorang mau mendengarkan dengan seksama dan memahami sudut pandang orang lain, maka akan banyak hal baru  didapat yang  memperkaya sudut pandangnya. Robert Dilts, pakar NLP memperkenalkan strategi kreatif Walt Disney  yaitu proses  mencari ide baru dengan menggunakan metode 3 peran yaitu:

- The Dreamer, semua anggota tim berbagi impian dan pendapat tanpa ada pembatasan dan kritik,  di mana  semua pendapat ini  didengarkan dan dihargai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun