Mohon tunggu...
Melani Khalimatu
Melani Khalimatu Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa UPI

Tetap Semangat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Covid-19 Pada Sistem Pembelajaran

6 Desember 2021   10:25 Diperbarui: 6 Desember 2021   10:40 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Saat ini dunia sedang dilanda dengan penyebaran virus corona atau covid-19 yang setahun terakhir ini menjadi perbincangan hangat di seluruh penjuru dunia. Virus ini menyerang siapa saja maka perlu kewaspadaan yang tinggi dan virus ini menyerang begitu cepat juga hampir menyebar di seluruh penjuru dunia sehingga WHO menjadikan virus ini sebagai pandemi global. seluruh dunia melakukan kebijakan-kebijakan untuk memutus rantai penyebaran covid-19 ini.

Maret 2020, Presiden Republik Indonesia mengumumkan bahwa terdapat 2 warga Indonesia yang terpapar virus covid-19. Hal tersebut membuat masyarakat kaget, cemas dan khawatir karena virus tersebut mudah menular. Pemerintah pun menerapkan berbagai kebijakan untuk memutus rantai penyebaran covid-19, selain itu manusia adalah makhluk sosial yang saling berinteraksi yang memungkinkan penyebaran covid-19 menular secara pesat. Tetapi ada saja masyarakat yang tidak paham akan bahaya covid-19 dan mengabaikan kebijakan-kebijakan Pemerintah, yang menyebabkan angka positif dan angka kematian bertambah setiap harinya. Akibatnya virus ini telah berdampak pada bidang sosial, bidang ekonomi tentunya bidang pendidikan pun mengalami perubahan yang cukup besar. Perguruan tinggi dan sekolah di tutup. Virus ini juga melumpuhkan semua sektor kehidupan.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menerapkan kebijakan belajar dari rumah (learning from home) yang berada di wilayah zona kuning, orange dan tentu saja zona merah. Zona kuning tandanya zona yang risikonya rendah atau juga penyebaran kasusnya rendah, sedangkan Zona orenge tandanya risiko di wilayah tersebut cukup banyak dan Zona merah tandanya risiko dan penyebaran di wilayah tersebut sangat banyak dan perlu kewaspadaan yang tinggi.

Belajar dari rumah di lakukan dengan sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ). Undang-undang No.20 tahun 2003 pasal 1 ayat 15 menjelaskan bawah PJJ yaitu peserta didik yang terpisah dari pendidik dan pembelajarannya dan menggunakan sumber media elektronik. PJJ ini dibagi menjadi dua yaitu pembelajaran jarak jauh dalam jaringan (daring) dan pembelajaran jarak jauh luar jaringan (luring). Untuk meminimalisir kontak fisik dan mencegah penyebaran covid-19.

Daring merupakan pembelajaran secara online dan menggunakan platform yang tersedia. Pembelajaran daring dapat dibantu dengan google classroom, zoom meeting,google meet dan yang lainya, segala bentuk pembelajaran (materi maupun tugas) dilakukan secara online. Seperti halnya bahwa semua peserta didik memiliki kemampuan setara yang tentunya juga akan berdampak pada sisi psikologis nya.

Kendala pembelajaran daring yaitu materi yang disampaikan belum tentu dipahami oleh peserta didik, karena materi yang disampaikan berbentuk e-book dan power point yang merangkum inti atau resume dari materi yang akan di sampaikan. Para siswa menafsirkan materi tersebut dari sudut padang mereka juga setiap siswa memiliki pemahaman berbeda terhadap materi yang telah disampaikan. Tidak sedikit siswa menanyakan kembali materi yang telah di sampaikan.

Para siswa akan mempelajari materi tersebut jika diberi tugas atau akan kuis maka pembelajaran daring berjalan dengan efektif. Berbeda dengan guru hanya memberikan materi dipelajari sendiri tanpa adanya tugas, maka siswa tidak begitu antusias sehingga pembelajaran daring tidak efektif.

Keterbatasan pengetahuan guru dalam menggunakan platform digital, laptop, handphone, serta koneksi jaringan. Dapat mempengaruhi kinerja guru dalam mengajar serta memberikan materi kepada peserta didik. Sebagian guru mampu menggunakan platform digital tetapi mampu mengakses lebih jauh lagi.

Guru kurang mengontrol siswa saat pembelajaran berlangsung. Solusi alternatif selamat pandemi covid-19 agar pembelajaran terus berlangsung dengan cara pembelajaran daring. Guru tidak dapat melihat sikap siswa pada saat pembelajaran daring, agar fokus dalam belajar sosok fisik guru secara langsung dibutuhkan.

Pembelajaran daring membuat peserta didik malas dan bosan. Peserta didik pun tidak sedikit yang tidak paham dengan materi yang telah disampaikan oleh guru. Tidak sedikit pula siswa yang mengantuk saat pembelajaran yang menyebabkan peserta didik tidak fokus dengan materi yang disampaikan.

Peserta didik yang kurang memahami materi pembelajaran yang disampaikan, karena faktor kemampuan siswa dalam mengikuti pembelajaran daring yang tidak detail, serta tergantung kondisi fisik dan psikis pada saat pembelajaran daring berlangsung. Jika kondisi fisik yang kurang fit akan mengganggu konsentrasi yang pada akhirnya tidak dapat memahami materi, dan jika siswa sedang dalam keadaan cemas, emosi, gelisah dan kesal sudah pasti akan sulit menerima materi yang disampaikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun