Kembali lagi bersama saya, Melania Dela. Kali ini kita akan membahas sebuah tema menarik dalam filsafat bahasa, yaitu konsep tanda menurut Charles Sanders Peirce. Peirce adalah seorang filsuf asal Amerika Serikat yang dikenal sebagai bapak pragmatisme sekaligus tokoh penting dalam semiotika.
Menurut Peirce, tanda bukan hanya sekadar sesuatu yang mewakili objek, tetapi juga melibatkan proses penafsiran oleh pikiran manusia. Ia membagi tanda ke dalam tiga jenis utama, yaitu:
Ikon – tanda yang menyerupai objek aslinya. Contohnya, peta yang mewakili bentuk wilayah, atau foto yang menggambarkan seseorang.
Indeks – tanda yang memiliki hubungan langsung dengan objeknya. Misalnya asap yang menandakan adanya api, atau jejak kaki yang menunjukkan seseorang pernah lewat.
Simbol – tanda yang hubungannya ditentukan oleh kesepakatan atau konvensi sosial. Misalnya bahasa, huruf, atau rambu lalu lintas.
Konsep tanda menurut Peirce ini membantu kita memahami bagaimana manusia memberi makna pada berbagai hal di sekitar, mulai dari bahasa, gambar, hingga simbol-simbol dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, tanda tidak hanya soal bentuk fisik, tetapi juga tentang bagaimana makna dihasilkan melalui proses berpikir dan interpretasi
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI