Mohon tunggu...
Melania Uruhida
Melania Uruhida Mohon Tunggu... Mahasiswa

Hobi saya olahraga

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Retorika: Seni Berbahasa yang Membentuk Pikiran dan Peradaban

25 September 2025   13:01 Diperbarui: 25 September 2025   13:01 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Retorika adalah seni berbicara dan menulis yang bertujuan untuk meyakinkan, mempengaruhi, atau menggerakkan orang lain melalui bahasa. Sejak zaman Yunani Kuno, retorika dipandang bukan sekadar keterampilan teknis, melainkan sarana utama untuk menata pikiran dan menyampaikan gagasan secara efektif.

Fungsi utama retorika tidak terbatas pada “membujuk” semata, tetapi juga mencakup tiga ranah: mendidik (docere), menyenangkan (delectare), dan menggerakkan (movere). Dengan kata lain, retorika membantu seseorang menyampaikan pesan yang logis, menyentuh emosi, sekaligus membentuk kepribadian komunikator yang berwibawa.

Dalam studi bahasa, retorika memiliki relevansi besar. Bahasa tidak hanya dipelajari dari sisi struktur atau tata bahasanya, melainkan juga dari cara penggunaannya dalam konteks komunikasi. Retorika menjembatani teori bahasa dengan praktik komunikasi, baik lisan maupun tulisan. Melalui retorika, kita memahami bagaimana pilihan kata, gaya bahasa, intonasi, dan struktur wacana dapat memengaruhi penerima pesan.

Relevansi retorika semakin nyata dalam kehidupan modern. Di era media sosial, setiap individu menjadi komunikator publik. Tulisan singkat di X, unggahan Instagram, atau bahkan video pendek di TikTok adalah bentuk nyata praktik retorika sehari-hari. Masyarakat kini dituntut mampu menyusun argumen yang kuat, menyampaikan pesan dengan sopan, dan menghindari ujaran kebencian. Retorika, dengan prinsip dasarnya, memberi panduan agar komunikasi tidak sekadar informatif, tetapi juga etis dan membangun.

mempelajari retorika bukan hanya penting bagi akademisi atau politisi, melainkan juga bagi siapa saja yang ingin berkomunikasi lebih efektif. Retorika menegaskan bahwa bahasa bukan sekadar alat, melainkan seni yang membentuk cara kita berpikir, berbicara, dan berinteraksi dalam kehidupan sosial.

Oleh karena itu, mempelajari retorika bukan hanya penting bagi akademisi atau politisi, melainkan juga bagi siapa saja yang ingin berkomunikasi lebih efektif. Retorika menegaskan bahwa bahasa bukan sekadar alat, melainkan seni yang membentuk cara kita berpikir, berbicara, dan berinteraksi dalam kehidupan sosial.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun