Mohon tunggu...
Tonnly Mejuah Juah
Tonnly Mejuah Juah Mohon Tunggu... karyawan swasta -

AAL IZZ WELL

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Profesi yang Mana Anda Suka???

3 September 2010   03:42 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:29 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_240627" align="alignleft" width="300" caption="gambar google.com"][/caption]

Apa yang anda dibenak anda ketika anda melihat sebuah bus? banyak tentunya yang terlintas dibenar anda. tapi bila dihubunggkan dengan masalah profesi yang mungkin bisa dilakukan di bis ini, apa kira-kira?

Sama seperti saya tentunya. Bila dihubungkan dengan masalah pekerjaan/profesi maka hanya ada dua lowongan tersedia disana. Yang pertama adalah sebagai Supir dan yang kedua adalah sebagai Kernet.

Ternyata masih ada banyak lagi kesempatan/lowongan pekerjaan/profesi yang tercipta didalam sebuah bus. Hal ini tentunya berdasarkan pengamatan yang saya lakukan. Contohnya adalah Pengamen. Sudah menjadi pengetahuan masyarakat umum bahwa sebagian besar pengamen beroperasi di dalam bus. Tujuanya tentunya adalah untuk menghibur para penumpang. Mereka biasanya memilih bus yang tidak memberikan layanan entertainment.Selanjutnya adalah penyair atau orator. Saya mendapatkan pengalaman seperti ini dalam bis Arimbi. Kebetulan waktu itu saya hendak ke Bogor maka ditengah perjalanan naik beberapa orang yang hendak menghibur para penumpang lewat puisi sadisnya. kebanyakan tema yang diangkat dalam puisi mereka adalah masalah politik dan yang sifatnya mengkritisi pemerintah yang sedang memegang jabatan. Eksistensi pedagang asongan juga menjadi marak dalam bus. Biasa mereka menjual makanan ringan seperti tahu, gorengan minuman, tisu, permen dan masih banyak lagi. dan kalu dihitung hitung untungnya besar juga tapi butuh keberanian dan jeli.

Semir sepatu juga kadang bisa memasuki wilayah seperti ini. Apalagi kebanyakan penumpangnya adalah pegawai. Mungkin sebagian dari penumpang ada yang tidak sempat menyemir sepatu, jadi di dalam bus lah tempatnya. Tapi memang hal ini jarang terlihat karena membutukan space yang aman. biasanya hanya beroperasi saat bus sedang antri, ngetem gitu. Pengemis biasanya melakukan aksinya ketika bus sedang ngetem atau menunggu penumpang diterminal. Calo. Biasanya mereka naik bersamaan dengan penumpang dan akan meminta ongkos layaknya kernet asli dari penumpang tadi, setelah itu, sang calo akan mengambil jatah miliknya dan memberikan sisanya pada kernet aslinya. kadang ongkos yang distor ke kernet tidak sesuai dengan tarif. tapi bagaimanalah ini lah dunia pasaran. yang paling mengerikan adalah pencopet. Sudah menjadi kebiasaan bagi orang yang berkecimpung dalam dunia seperti ini melakukan aksinya didalam bus terutama didalam bus yang padat. Ini adalah waktu yang baik bagi mereka. jemari mereka sangat lihat menarik lembar-lembar duit dari mangsanya. Dan yang terakhir adalah Penipu. Berkedok untuk sumbangan, seperti untuk anak asuh, panti dan mesjid, mereka naik kedalam bus untuk meminta sumbangan kepada para penumpang untuk menghidupi warga yang ada di dalam sebuah panti asuhan. Memang sebagian dari mereka ada yang benar-benar melakukanya tapi ada juga yang memanfaatkan motif tersebut untuk mempertebal dompet pribadi saja.

Jadi banyakkan kesempatan pekerjaan/profesi tercipta di bus. Tergantung masing-masing dari kita yang bisa memilih mana baik atau tidaknya. Dari beberapa contoh yang saya sebutkan tadi pada dasarnya mereka memiliki sebuah persamaan yang mendasar yaitu untuk mencari uang yang mungkin untuk menghidupi keluarga mereka atau hanya untuk mencari uang tambahan. Dan semuanya berlaku dalam setting tempat yang sama pula yaitu bus…

mau??? pilih yang mana.

saya supirnya ..ya !!!!!!!!! he..he

Salam bus mania,


Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun