Mohon tunggu...
Meita Eryanti
Meita Eryanti Mohon Tunggu... Freelancer - Penjual buku di IG @bukumee

Apoteker yang beralih pekerjaan menjadi penjual buku. Suka membicarakan tentang buku-buku, obat-obatan, dan kadang-kadang suka bergosip.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Apa Salahnya Memberi Makan Kucing Liar?

27 Desember 2019   11:13 Diperbarui: 27 Desember 2019   14:03 1823
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Kucing Hitam Kecil (sumber pxhere.com)

Kalau kamu masak daging-dagingan, ikan, atau sejenisnya, dia baru menghampiri rumah kita. Kalau dikasih dan dia sudah puas makan, dia bakal pergi kok. Kucing tidak akan membawa makanan untuk dia simpan sampai besok. Yakin deh. Kucing enggak seserakah itu.

Makanya, Pak Haji yang tinggal di komplekku pernah berkata bahwa bila kucing datang ke rumah orang itu, tandanya ada rejeki mereka di rumah orang itu. Ya kasihlah sedikit apa yang kita masak buat mereka.

Sayangnya, entah apa yang salah, masyarakat kita bukan masyarakat yang ramah terhadap hewan liar. Bahkan itu pada kucing atau anjing. Narasi tentang hewan-hewan ini biasanya adalah sebagai pembawa penyakit.

Ya memang ada sih, tapi itu kan tergantung bagaimana kita menanganinya saja. Kalau sekedar memberi makan apakah itu juga bisa membuat kita sakit?

Yang sering aku lihat, manusia berfikir ini rumah dan makanan mereka. Mereka punya kuasa untuk tidak berbagi dengan orang atau makhluk lain. Padahal, siapa tahu kucing dan hewan liar lainnya itu sudah tinggal di lingkungan mereka jauh sebelum mereka membangun rumah.

Ada juga orang yang bilangnya, "Ya elah ngasih makan kucing. Buat makan sendiri aja susah."

Kucing Hitam Kecil yang bisa lebih bebas melakukan apa saja di rumah mertuaku dibanding di komplek rumahku (dokumentasi pribadi)
Kucing Hitam Kecil yang bisa lebih bebas melakukan apa saja di rumah mertuaku dibanding di komplek rumahku (dokumentasi pribadi)
Hewan-hewan yang tadinya tinggal di suatu tempat terusir oleh pembangunan perumahan atau bangunan lainnya. Mereka terpaksa menyingkir. Mencari tempat hidup dan tempat mencari makan yang baru.

Ada juga yang bertahan tidak menyingkir tapi kemudian tidak tahu bagaimana mendapatkan makanan karena tempatnya sudah dibuat berbeda sama sekali. Akhirnya, mereka tidak bisa mendapatkan makan.

Lalu apa yang manusia lakukan kalau memberi makan hewan-hewan ini saja dianggap sebagai tindakan yang mengganggu?

Masing ingat kehebohan yang terjadi akibat ular-ular yang masuk ke rumah-rumah warga? Narasi yang dibangun oleh media dan masyarakat adalah ular-ular tersebut menyerbu rumah warga.

Bahwa ular-ular itu entah dari mana berdatangan ke rumah mereka. Padahal, siapa tahu ular-ular itu ada di sana sebelum masyarakat membangun rumah. Mereka hidup di kebun, semak-semak, dan tanah "kosong".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun